Keterlibatan Pemuda di Sektor Pertanian Masih Lemah
|
Jakarta, Villagerspost.com – Anggota Komisi IV DPR Yessy Melania mengatakan, keterlibatan pemuda di sektor pertaian masih sangat lemah. “Walaupun sudah ada tokoh-tokoh muda yang mulai melirik pertanian, namun keterlibatan kaum muda di sektor pertanian masih lemah. Dibutuhkan stimulan yang tepat untuk menumbuhkan minat kaum muda,” kata Yessy, dalam siaran pers yang diterima Villagerspost.com, Sabtu (30/11).
Karena itu, kata dia, regenerasi pertanian di Indonesia menjadi suatu faktor penting yang harus diperhatikan. “Jangan dikira sektor ini selamanya hanya menggunakan peralatan dan cara-cara tradisional saja, penerapan revolusi pertanian 4.0 yang pasti akan didominasi oleh peralatan canggih serta modern yang sudah tersedia di depan mata dan potensi SDM terbesar yang akan menyerap penerapan ini adalah kaum muda,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu kegelisahan masyarakat yang muncul di daerah adalah terkait menurunnya harga karet di Indonesia. “Kalbar merupakan salah satu provinsi penghasil karet terbesar di Indonesia, oleh karenanya saya akan dorong pemerintah untuk segera mengatasi persoalan ini,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukannya di lapangan, Yessy mendapatkan fakta-fakta yang perlu menjadi perhatian khusus dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian, yakni terkait masalah pemerataan penyuluh, optimalisasi peran penyuluh atau Balai Penyuluh Pertanian, infrastuktur serta alat dan mesin pertanian yang menunjang para petani lokal dalam menghasilkan produk-produk pangan unggulan bagi Indonesia.
Ketika berkunjung ke kelompok tani, Yessy juga kerap memperhatikan fasilitas pemodalan untuk petani dan menginventarisasi tantangan bahkan hambatan petani lokal di Kalbar. Ia juga mendorong pembenahan sistem Bank Khusus Petani dan Asuransi Pertanian.
“Pemerintah harus terus membenahi sistem bank khusus petani dan asuransi yang baik guna membantu kemudahan-kemudahan dalam hal pembiayaan pada sektor pertanian. Aspirasi Petani akan terus disuarakan dan diperjuangkan,” pungkasnya.
Editor: M. Agung Riyadi