KKP-Kemenkop UKM Berdayakan Ekonomi Nelayan Lewat Koperasi Perikanan
|
Jakarta, Villagerspost.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rabu (3/11) kemarin menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pembinaan dan Pengembangan Kelompok Usaha Masyarakat di Sektor Kelautan dan Perikanan. Lewat MoU ini, KKP-Kemenkop UKM berharap bisa semakin memberdayakan dan meningkatkan perekonomian para nelayan lewat pengembangan koperasi-koperasi perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan sudah lama dia menginginkan adanya kerja sama ini. Dia pun berharap, koperasi bagi nelayan ini, dapat tumbuh dengan baik. ”Sebetulnya rencana penandatanganan antara Kementerian Koperasi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan ini sudah lama. Saya berharap koperasi bisa tumbuh dan baik,” kata Susi seperti dikutip kkp.go.id, Kamis (5/11).
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, kerjasama ini diharapkan bisa mendorong tumbuhnya koperasi-koperasi perikanan. “MoU ini untuk mendorong eksistensi keberlanjutan dalam hal pengelolaan kelautan dan perikanan dan meningkatkan kualitas koperasi,” jelas Puspayoga.
Puspayoga mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM telah menutup 62.000 koperasi yang tidak kompeten di Indonesia dan sebanyak 147.000 koperasi tersebut sudah mendapatkan nomor induk koperasi dengan sistem online. “Melihat pengalaman tersebut, diharapkan, kerjasama ini sebagaimana program KKP bisa berlangsung dengan baik dengan kementerian koperasi dan UKM,” tandasnya.
Susi berharap, Kementerian Koperasi dapat mengawal koperasi untuk nelayan ini, sehingga nantinya, koperasi dapat menjadi partner bagi kementeriannya, guna mengembalikan kejayaan perikanan Indonesia. ”Saya mohon koperasi disini menjadi partner KKP. Mengembalikan kejayaan perikanan Indonesia,” ujarnya.
Bantuan Dana Istri Nelayan
Selain, upaya mengembangkan koperasi perikanan, lewat MoU ini, Kemenkop UKM juga memberikan bantuan dana untuk pemberdayaan istri nelayan. Puspayoga mengatakan, para istri nelayan selama ini belum maksimal diberdayakan. Padahal mereka memiliki potensi kreativitas usaha yang cukup tinggi.
Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) berencana memberikan pelatihan kewirausahaan bagi istri nelayan. Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan para nelayan di tanah air.
“Ke depan rencananya Kementerian Koperasi dan UKM akan melatih kewirausahaan untuk istri nelayan. Jadi istrinya jangan duduk-duduk saja, selagi suaminya melaut. Dengan pelatihan ini, mereka bisa memanfaatkan waktu yang ada dan mendapatkan income lebih,” tutur Puspa Yoga ditemui di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/11).
Nantinya, isteri para nelayan ini akan belajar bagaimana mengelola keuangan dengan baik dan memanfaatkan ikan jika ikan hasil tangkapan suaminya tidak terjual habis, sehingga dapat memberikan nilai tambah. “Misalnya kalau ikannya tidak habis dijual kan bisa dibuatkan atau diolah supaya bisa jadi nilai tambah. Misalnya dijadikan sarden atau apa. Itukan bisa jadi nilai tambah,” terangnya.
Dia juga mengatakan, selain pelatihan peningkatan produk, peemrintah juga akan memberikan suntikan modal bagi istri nelayan yang mengikuti pelatihan tersebut. Mereka akan diberi dana stimulan sekitar Rp5 juta hingga Rp25 juta, tergantung syarat dan ketentuannya.
“Maksimal modal awal Rp25 juta, bisa Rp5 juta, Rp10 juta, dan Rp20 juta per kepala keluarga yang kita latih,” pungkas Puspayoga. (*)