KKP: Program Bantuan Kapal Perikanan Rampung Sebelum Akhir Tahun

Kapal inka mina mangkrak karena tak laik melaut (dok. kiara)

Jakarta, Villagerspost.com – Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja mengaku optimis program bantuan kapal perikanan untuk nelayan untuk tahun 2017 ini akan selesai sebelum akhir tahun, atau pada minggu ketiga Desember. Optimisme itu disampaikan Sjarief dalam Dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Gedung Mina Bahari II, Kamis (16/11).

Sjarief memaparkan, status bantuan kapal perikanan yang telah rampung hingga saat ini sebanyak 151 unit kapal. Sementara itu sisanya dari total 782 unit kapal, sebanyak 373 unit kapal dalam proses penyelesaian bangunan atas dan pemasangan mesin. Kemudian sebanyak 258 unit lainnya dalam proses cetak kasko (kemiringan bagian bawah kapal, yang merupakan dasar dari bentuk kapal).

Sjarief Widjaja menegaskan, KKP akan segera menyerahkan kapal melalui 235 koperasi di 29 provinsi atau 122 kabupaten/kota. “Saya berharap akhir bulan ini bertambah 373 unit. Jadi, total kapal yang selesai hingga akhir November ini bisa mencapai 524 unit kapal. Sementara, sisa kapal sebanyak 258 diharapkan akan rampung pada Desember,” terang Sjarief.

Pada proyek kapal tahun ini KKP juga menyertakan dokumen perizinan dan alat tangkap sekaligus bersamaan dengan penyerahan kapal pada nelayan penerima bantuan, dengan tujuan agar kapal dapat segera dioperasionalkan. Sjaref mengatakan, penyerahan kapal dan dokumen perizinan berbarengan ini agar tidak mengulangi kesalahan tahun-tahun sebelumnya.

“Kita punya banyak tim mulai dari tim peneliti kontrak, tim seleksi, tim, data informasi, tim pengurusan dokumen hingga tim penerima hasil pekerjaan. Nah tim pengurusan dokumen ini yang bekerja bersama-sama BKI, Perla (Perhubungan Laut) dan kantor UPT Perla di daerah menuntaskan dokumen saat kapal selesai dibangun,” ujar Sjarief.

Pengadaan kapal perikanan pada tahun 2017 melibatkan nelayan untuk turut berkontribusi dalam mengawasi proses pembangunan. Tidak hanya mengikuti proses sea trial atau uji coba kapal bantuan agar sesuai dengan kebutuhan nelayan, nelayan juga diajak untuk melihat langsung proses pembangunan kapal di galangan.

Untuk itu, pengadaan kapal pada 2017 ini tidak hanya melalui e-katalog tetapi juga mengundang sejumlah galangan kapal melalui sistem pelelangan umum agar kapal yang dibangun bisa menyesuaikan dengan permintaan nelayan. Hingga saat ini sebanyak dua galangan kapal besar mampu menyelesaikan 74 unit kapal dari total 214 unit kapal.

Sebagai informasi, anggaran pengadaan kapal perikanan 2017 yang berjumlah 782 kapal mencapai Rp390 miliar. Rinciannya, jumlah kapal berukuran di bawah 5 gross tonnage (GT) sebanyak 243 unit, kapal 5 GT sebanyak 384 unit, kapal 10 GT sebanyak 134 unit, kapal 20 GT sebanyak 15 unit, dan kapal 30 GT sebanyak 6 unit.

Sementara itu, kapal-kapal pada proyek pengadaan 2016 sudah terdistribusi semua. Hanya saja sebanyak 100 unit kapal masih dalam proses perizinan dan ditargetkan akan rampung pada akhir November ini. Selain itu, sebanyak 7 unit kapal di Kota Waringin masih belum memiliki alat tangkap karena nelayan belum menentukan pilihan mengenai alat tangkap yang sesuai.

“Sementara itu, ada laporan kapal mangkrak di Kota Waringin. Itu bukan mangkrak tapi alat tangkapnya belum datang sehingga belum bisa dipakai untuk melaut karena nelayan. Jadi, saat ini nelayan sedang di ajak ke pabrik untuk memilih sendiri jaring yang dibutuhkan,” pungkas Sjarief. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.