KNTI: Isu Maritim Harus Menjadi Tema Tersendiri Dalam Debat Capres 2019
|
Jakarta, Villagerspost.com – Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai penting agar isu kemaritiman menjadi tema tersendiri dalam debat calon presiden. Hal ini mengingat bahwa posisi laut dan berbagai sumber daya yang terkandungnya secara ekonomi, sosial, budaya dan politik serta pertahanan dan keamanan adalah masa depan bangsa.
Selama 73 tahun Indonesia berdiri, kita bersepakat bahwa kita adalah bangsa kepulauan dengan dikelilingi lautan sebagai penghubung. “Debat Capres sebagai ajang penyampaian gagasan, visi, misi dan program kerja capres kedepannya jika terpilih nanti, merupakan ajang penilaian publik bagaimana pola pikir kandidat pemimpin negara tersebut,” kata Ketua Harian DPP KNTI Marthin Hadiwinata, kepada Villagerspost.com, Jumat (11/1).
Dalam debat capres, kata Marthin, kita dapat menilai ke mana kelak orientasi pembangunan pada masa pemerintahnya. “Karenanya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu 2019 harus memasukkan isu kemaritiman dalam tema debat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP KNTI Iing Rohimin mengatakan, dalam empat tahun terakhir, pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Jokowi sebagai capres nomor urut 01 mengusung visi utama Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. “Alangkah baiknya, jika debat capres ini menjadi sarana pasangan capres petahana memaparkan capaian kinerja masa pemerintahannya serta mengenalkan program lanjutannya dalam bidang kemaritiman,” tegasnya.
Kemudian, dari pasangan Prabowo Subianto sebagai capres nomor urut 02 dapat menjadikan debat capres ini sebagai evaluasi kinerja petahana sekaligus mengenalkan visi, misi dan program kemaritiman yang harusnya dapat lebih baik. “Sehingga perdebatan besar gagasan kemaritiman Indonesia dapat membuahkan arah gerak besar negara kelautan dan kepulauan Republik Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.
Isu kemaritiman termasuk di dalamnya antara lain, perikanan, kelautan, kepulauan, perhubungan laut, bahkan termasuk geopolitik regional dan internasional. “Di sisi lain, sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia adalah pemilik dari negara dengan garis pantai terpanjang, jumlah pulau terbanyak serta laut yang luasdibandingkan daratan,” kata Iing.
Oleh karena itu, pola pembangunan sudah sepatutnya yang berorietasi kepada kemaritiman sebagai pijakan pembangunan yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. “Jangan sampai beda pemimpin beda pijakan pembangunanya, karna hal ini dapat memperlambat Indonesia untuk maju. Adapun cara pencapainnya boleh berbeda, sesuai dengan gaya kepemimpinan masing-masing,” ujarnya.
DPD KNTI Kota Semarang Slamet Ari Nugroho menegaskan, masih ada waktu KPU untuk memutuskan dan memasukkan tema kemaritiman sebagai agenda tersendiri dalam debat capres. “Ini merupakan keharusan agar debat capres ini sesuai dengan kepribadian bangsa yang memiliki sejarah panjang kejayaan maritim,” ujarnya.
KNTI yang dimotori oleh pengurus DPD KNTI Kota Semarang menggalang dukungan untuk petisi meminta KPU menjadikan isu kemaritiman sebagai debat tersendiri. Petisi yang digalang oleh KNTI tersebut dapat dibuka dan diisi pada laman berikut: https://bit.ly/2ssXxmB.
Editor: M. Agung Riyadi