Komisi IV DPR Dorong PMN Bangun Industri Pakan Ternak
|
Jakarta, Villagerspost.com – Anggota Komisi IV DPR Oo Sutisna mendorong dana Penyertaan Modal Negara (PMN) digunakan untuk membangun industri pakan ternak. “Kalau ada penyertaan modal untuk membangun industri pengelolahan pakan ternak, saya kira tidak masalah agar tidak bergantung kepada swasta yang selama ini seolah-olah BUMN yang milik negara ini tidak berdaya ketika berbicara pakan ternak,” kata Oo, seperti dikutip dpr.go.id, Jumat (22/7).
Anggota komisi IV asal dapil Jawa Barat ini pun menambahkan, untuk masalah pakan ternak dirinya mendorong pabrik pangan ternak itu dibangun di wilayah Subang, Jawa Barat. Alasannya, karena Subang adalah sentra perikanan, budidaya ikan, dan dekat dengan laut. “Subang juga memiliki kawasan pusat padi sehingga saling mendukung,” ujarnya.
Politisi Gerindra ini melanjutkan, kaitannya dengan persoalan benih padi subsidi, menurutnya jangan terkalahkan oleh benih langsung meskipun penyerapan benih padi belum merata. “Harus ada pemahaman sosialisasi kepada masyarakat. Ada benih bantuan langsung dan benih bersubsidi, ini kewajiban negara, kewajiban pemerintah jangan mempersulit jika ada orang butuh benih bersubsidi,” tandasnya.
Sebelumnya, para anggota Komisi IV DPR yang tergabung dalam Panitia Kerja Pupuk juga melakukan kunjungan kerja meninjau langsung ketersediaan pupuk sekaligus benih di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kali ini Panja Pupuk melakukan inspeksi ke PT. Sang Hyang Seri untuk melihat dari dekat ketersediaan benih dalam menyambut musim tanam tahun ini.
Wakil Ketua Komisi IV Daniel Johan, saat melihat ketersediaan benih di Karawang, Rabu (20/7), menjelaskan, ada empat hal yang sedang dipantau, yaitu kualitas benih, produksi, penyaluran, dan penyerapan benih. “Ketersediaan stok benih saat ini sudah mencukupi. Tetapi, yang jadi masalah sering kali terhambat penyalurannya. Kita ingin memastikan di lapangan seluruh penyaluran benih berjalan baik, sehingga tidak menghambat masa tanam,” katanya.
Bersama sejumlah anggota Komisi IV, politisi PKB ini ingin memastikan bahwa penyaluran benih bersubsidi ke para petani tidak tersumbat lagi. Penyaluran benih yang tersumbat tentu akan mengganggu siklus masa tanam yang dilakukan para petani. Dan salah satu yang menghambat produksi benih adalah utang yang ditanggung PT Sang Hyang Seri. Butuh jadwal ulang utang perusahaan ini.
“Saat ini, sudah ada rescheduling utang selama 10 tahun. Dan akan ada penambahan lagi, sehingga bisa membantu cash flow. Kalau pun ada PMN, itu tidak untuk membayar utang. PMN untuk meningkatkan nilai aset, produktivitas, kinerja agar swasembada pangan bisa tercapai,” papar Daniel lagi.
Ditambahkannya, saat ini PT Sang Hyang Seri sedang mengajukan PMN sebesar Rp1 triliun untuk memperkuat kinerja sekaligus meningkatkan nilai asetnya. Ini akan jadi bahanĀ pembahasan di Komisi IV. Minggu depan, sambung Daniel, master plan perusahaan BUMN ini rampung. Komisi IV akan menelaah dengan teliti dan cermat, apakah pengajuan PMN ini mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Tahun depan, sambung Daniel, penyerapan benih bisa berjalan lebih baik sesuai jadwal masa tanam. Benih-benih yang dihasilkan harus sesuai dengan peta iklim dan peta tanah di masing-masing daerah. Bila akhir tahun ini, terjadi La Nina, tentu harus disiapkan benih yang tahan air. (*)
Ikuti informasi terkait pakan ternak >> di sini <<