Lanjutkan Pengabdian ke Masyarakat, PEMTA Gelar Kaderisasi

Para anggota PEMTA berpose bersama usai pelatihan kepemimpinan dalam rangka perekrutan kader baru (dok. pemta)

Medan, Villagerspost.com – Pelajar dan Mahasiswa Tanjungbalai Asahan (PEMTA) melaksanakan pelatihan kepemimpinan dalam rangka proses pengkaderan yang dihelat pada tanggal 21-22 September 2019. Pelatihan tersebut digelar di Aula Dakwah UIN Sumatera Utara, Medan. Hadir sebagai pemateri di antaranya adalah Wakil Rektor II UIN Sumatera Utara Dr. Muhammad Ramadhan M.A dan Coco Syahputra, S.Pd, M.Pd.

Ketua Umum PEMTA Ahmad Rafi Than mengatakan, proses pengkaderan ini menambah semangat PEMTA dalam melaksanakan program kerja yang sudah digariskan. “Pengkaderan ini juga diharapkan menumbuhkan kader-kader yang cendikiawan serta mampu berperan aktif secara baik di bidang akademis maupun sosial di masyarakat ke depannya,” ujarnya, kepada Villagerspost.com.

Pembina PEMTA Abdul Gafur Ritonga menjelaskan, PEMTA adalah organisasi mahasiswa yang visioner, mengedepankan ukhuwah dan persaudaraan antar sesama kader, dan solidaritas yang tinggi. “Saya yakin 20 tahun ke depan kader-kader PEMTA ini akan menguasai lini pemerintahan daerah bahkan di level nasional,” ujarnya.

Gafur berharap, semangat untuk membangun daerah yang muncul dari para mahasiswa yang tergabung di PEMTA ini, bukan hanya sekadar teori saja melainkan dengan juga dalam bentuk kerja-kerja sosial yang nyata di masyarakat. Mulai dari membantu antar sesama semisal ada keluarga miskin yang membutuhkan uang dan tak mampu berobat, dan kegiatan sosial lainnya yang selama ini sudah dilaksanakan.

“Adik-adik PEMTA ini rela membuka posko bantuan keliling kampus membawa kotak dan menjajakannya kepada rekan-rekan mahasiswa lain bahkan dosen pun ikut serta berartisipasi mereka ajak dalam kegiatan sosial tersebut,” papar Gafur.

Lewat proses pengkaderan diharapkan program pengabdian masyarakat yang dirintis PEMTA akan terus berkseinambungan (dok. pemta)

PEMTA juga berani untuk menentang ketidakadilan pemerintah daerah yang salah satunya tidak mengalokasikan beasiswa kepada para mahasiswa-mahasiswa tidak mampu yang berprestasi. “Akan menjadi perlawanan yang cukup luar biasa nantinya karena ini adalah hak mereka yang harus dikembalikan kepada mereka. Selama ini kita tidak pernah melihat sama sekali baik dari Kota Tanjungbalai atau Kabupaten Asahan dalam hal ini, pemerintahnya mengalokasikan sarana beasiswa untuk mahasiswa miskin, atau mahasiswa berperetasi,” tegas Gafur.

Padahal ada peraturan daerah yang mengatur adanya alokasi untuk beasiswa, dan beasiswa tersebut harus diberikan kepada yang berhak menerimanya. “Saya sangat optimis, PEMTA menjadi organisasi kuda hitam yang perlu diperhitungkan dalam kancah organisasi kemahasiswaan yang bersifat kedaerahan,” ujr Gafur.

Selain progesif dalam mengkelola organisasi, PEMTA juga dinili masif dalam menghimpun anak-anak muda milenial untuk bergabung dan ikut andil dalam memikirkan kepentingan daerahnya. “Jika ini terus berlanjut bukan tidak mungkin kader-kader PEMTA akan menjadi pejabat strategis baik dari level paling bawah hingga level paling atas karena melihat gerakan-gerakan masif yang dapat dirasakan oleh masyarakat di sekelilingnya,” papar Gafur.

Progam pengabdian PEMTA selama ini adalah progam yang langsung berhubungan dengan masyarakat kecil. Kader-kader PEMTA dinilai telah mengajarkan hal-hal baik, mulai dari membaca iqro dan baca tulis Al Quran sampai hafalan surat-surat pendek di Al Quran kepada anak-anak di sekeliling mereka.

“Jika ini berlanjut jelaslah pendekatan masyarakat dan pengabdian kepada masyarakat sudah jauh-jauh sebelumnya mereka saling berbagi dan masyarakat merasakan bahwa PEMTA adalah bagian dari mereka,” kata Gafur dengan bangga.

“Tetap semangat adik-adik PEMTA tetaplah berbuat baik karna kebaikan akan menimbulkan banyak kebaikan pula. Yakin, ikhlas, tawakal, Insya Allah, Allah SWT akan mengijabah doa kita,” pungkasnya.

Laporan/Foto: Tim PEMTA

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.