Laut Sehat: Sampah Plastik Berkurang, Hiu Tak Hilang

Anak-anak bermain di dekat instalasi berbentuk ikan yang terbuat dari sampah-sampah yang berasal dari laut pada Festival Laut di Jakarta yang dihelat Greenpeace Indonesia (dok. greenpeace indonesia)
Anak-anak bermain di dekat instalasi berbentuk ikan yang terbuat dari sampah-sampah yang berasal dari laut pada Festival Laut di Jakarta yang dihelat Greenpeace Indonesia (dok. greenpeace indonesia)

Jakarta, Villagerspost.com – Laut sehat adalah laut yang bebas dari sampah plastik, perburuan hiu tidak terkendali dan penangkapan ikan secara berlebih. Imbauan ini mengemuka di acara Festival Laut untuk tahun kedua di Taman Krida Loka Senayan, Jakarta, Sabtu (8/10). Acara yang dihelat Greenpeace Indonesia mengusung tema “Aku Cinta Laut Indonesia”.

“Festival Laut diselenggarakan guna meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menghentikan pencemaran sampah plastik dan mendukung perikanan berkelanjutan demi masa depan dan kesehatan laut Indonesia,” kata Juru Kampanye Laut Greenpeace Indonesia Arifsyah Nasution dalam pernyataan tertulis yang diterima Villagerspost.com, Sabtu (8/10).

Saat ini, kondisi laut dunia memang tengah dalam kondisi kritis. Lebih dari 8 juta ton sampah plastik terbuang dan mencemari laut dunia setiap tahunnya. Indonesia sendiri berada diperingkat kedua penyampah terbesar di laut dengan 1,29 juta ton per tahun. Di urutan pertama ada China dengan 3,53 juta ton sampah per tahun. Selain sebagai negara penyumbang sampah plastik di lautan, Indonesia juga dinobatkan sebagai negara pemburu hiu terbesar di dunia yang mencapai 13 persen tangkapan hiu secara global.

Arifsyah mengatakan, perlu kesadaran dan gerakan yang lebih luas agar berbagai ancaman yang dialami oleh laut dapat dikendalikan dan teratasi. “Jika kita menginginkan laut yang sehat, maka menjalankan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan perlu menjadi gerakan bersama, salah satu yang terpenting adalah mengurangi timbulan sampah plastik secara signifikan” ujarnya.

“Mengingat isu sampah plastik semakin genting, Festival Laut tahun ini dijadikan momentum untuk memperkuat gerakan global Break Free From Plastic. Kita mendeklarasikan visi dan prinsip gerakan tersebut bersama-sama dengan perwakilan komunitas dan lembaga yang hadir di Festival Laut 2016,” tambah Arifsyah.

Gerakan global Break Free From Plastic bertujuan untuk membangun solidaritas dengan orang-orang di seluruh dunia dan masyarakat yang terkena dampak sehingga tercipta masa depan yang bebas dari polusi sampah plastik. Pelaksanaan Festival Laut mengedepankan edukasi dan interaksi publik yang membangun kesadaran dan kebersamaan seluruh lapisan masyarakat urban termasuk anak muda, komunitas dan selebriti untuk bergabung dan terus mendukung gerakan perlindungan dan pelestarian laut.

Disamping itu pada acara itu juga dimamerkan ‘spesies ikan baru’ yang ditemukan di Kepulauan Seribu, Jakarta. Festival Laut tahun ini menyuguhkan Winson The Story Teller Family yang bercerita tentang kerisauan pemimpin para penghuni laut karena adanya kekuatan jahat yang akan merusak laut. Ada juga Riyanni Djangkaru, Puteri Indonesia 2013 Whulandary Herman serta Suzy Hutomo yang berbincang santai mengenai laut sehat dipandu oleh Ramon Y Tungka. Tak hanya itu, penampilan dari Eclat band serta Ivan Nestorman juga turut meramaikan festival tahun ini. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.