Lima Start-Up Teknologi Peternakan Menangkan JAPFA Feeds the Future Challenge

Ilustrasi start up (pixabay)

Jakarta, Villagerspost.com – Perusahaan agrifood terkemuka, JAPFA Ltd dan katalis ekosistem teknologi peternakan, dan GROW, mengumumkan lima pemenang dari JAPFA Feeds the Future, sebuah kompetisi perusahaan rintisan (start-up) global yang bertujuan untuk memajukan produksi protein di Asia. Dari lima pemenang itu, tiga di antaranya, Beakbook, Rakr, dan Sea Warden mendapatkan proyek percontohan yang didanai penuh oleh JAPFA.

Dua lainnya (Insylo dan ZoomAgri) akan mendapatkan kesempatan untuk menyempurnakan solusi mereka dalam kolaborasi pengembangan bersama dengan JAPFA. “Ini adalah bagian dari upaya JAPFA untuk meningkatkan inovasi dan membentuk cara baru untuk berinteraksi dengan seluruh ekosistem start-up teknologi peternakan di Asia,” kata CEO JAPFA Ltd Tan Yong Nang, dalam siaran pers yang diterima Villagerspost.com, Senin (2/8).

Diselenggarakan pada peringatan ulang tahun ke-50 JAPFA, JAPFA Feeds the Future diluncurkan pada Februari lalu bekerjasama dengan GROW untuk mengidentifikasi dan mendukung para start-up untuk dapat meningkatkan nutrisi, produksi pangan, dan kelestarian lingkungan di Asia melalui solusi inovatif. Kompetisi ini menggabungkan keahlian operasional JAPFA dalam lima kategori protein di lima pasar Asia dengan misi GROW untuk menjadi pintu gerbang ke Asia bagi para start-up teknologi peternakan.

Hal ini merupakan kesempatan bagi para inovator di bidang pangan dan peternakan untuk memvalidasi dan memperluas cakupan kerja mereka bersama JAPFA, salah satu produsen protein terkemuka di Asia, sebagai pelanggan atau mitra. Lima pemenang dipilih dari 80 kandidat yang mewakili 25 negara. Solusi yang dihadirkan mulai dari kesehatan hewan dan bioteknologi, hingga otomatisasi, manajemen peternakan digital, teknologi pakan, pemrosesan makanan, dan teknologi rantai pasok.

“Kami sangat senang dengan kualitas dan jumlah pendaftar, sehingga kami memutuskan untuk menambah jumlah pemenang dari satu menjadi lima,” ujar Tan Yong Nang.

Bersama-sama dengan perwakilan unit bisnis JAPFA, pemenang dipilih berdasarkan kecocokan strategi dan dampak dari solusi yang diusulkan terhadap bisnis JAPFA yaitu kualitas dan keahlian tim, teknologi yang digunakan, kemudahan penerapannya, dan kemampuannya untuk memberikan hasil operasional.

“Kami senang dengan hasil JAPFA Feeds the Future, karena kami sangat percaya, bahwa dengan membantu para start-up mengembangkan ide-ide mereka menjadi solusi yang layak, kami dapat memajukan industri peternakan dan menyediakan berbagai produk berprotein di Asia,” tegas Tan.

Para pemenang diumumkan secara resmi selama acara penghargaan virtual di depan para panelis, yakni CTO Microsoft Singapura Richard Koh, CEO Chronos Marco Ganouna, JPartner Asia Fund Quest Ventures effrey Seah dan Partner AngelCentral Phey Teck Moh. Dalam acara tersebut, kelima pemenang berkesempatan untuk mempresentasikan inovasi mereka kepada para peserta yang terdiri dari manajemen JAPFA, serta para investor dan mitra dari ASEAN.

Berikut adalah profil kelima pemenang:

1. Beakbook (UK):

Adalah start-up teknologi unggas yang menyediakan pelacakan dan analitik kesehatan secara mandiri. Secara global, karena jejak karbon sektor ini semakin diawasi, solusi berbasis data diperlukan untuk meningkatkan rasio konversi pakan dan mengurangi limbah. Sistem Beakbook diharapkan dapat memperkenalkan pengoptimalan alokasi pakan dan uji coba dengan JAPFA sangat penting untuk validasi skala besar, yang akan diikuti dengan peluncuran secara komersial.

2. Rakr (Kanada):

Menyediakan peralatan dan informasi kepada para peternak untuk membantu mereka mengendalikan dan memotong biaya operasional secara real-time dengan meningkatkan efisiensi. Hal ini dicapai melalui Rakr NeatMeter, sensor plug-and-play sederhana dan non-invasif, membantu peternakan menjadi lebih hemat energi dan mengurangi perawatan mesin melalui analitik prediktif.

3. Sea Warden (AS):

Memajukan keberlanjutan makanan laut yang dibudidayakan melalui pengamatan satelit global. Mereka menggunakan teknologi pemantauan jarak jauh untuk memecahkan tantangan data dalam budidaya, dimulai dengan udang. Solusi untuk mengurangi biaya dan kerumitan dalam mengelola beberapa lokasi perternakan, memungkinkan pengguna meningkatkan hasil sekaligus menghasilkan data yang meningkatkan ketertelusuran makanan laut. Sea Warden percaya bahwa inovasinya adalah kunci untuk meningkatkan hasil peternak sembari mempercepat penerapan praktik peternakan cerdas iklim di industri terkait.

4. Insylo (Spanyol):

Adalah terobosan untuk mengontrol inventaris jarak jauh dari produk bervolume besar yang disimpan di silo dan optimalisasi logistik pengisian ulangnya. Produk ini mulai mendapatkan daya tarik di Uni Eropa melalui pemasok pakan besar yang ingin memantau tingkat stok silo peternakan untuk meningkatkan logistik mereka.

5. ZoomAgri (Spanyol):

Mengubah pengujian, inspeksi, dan sertifikasi komoditas agrikultur, menggabungkan visi komputer, pembelajaran mesin, dan Internet of Things. Setelah mendigitalkan lebih dari 100 juta jenis kernel, ZoomAgri telah membangun platform terdepan untuk kemurnian varietas (ZoomBarley) dan penentuan kualitas fisik (ZoomAgriSpex) dari berbagai komoditas. Didirikan pada tahun 2017, ZoomAgri saat ini beroperasi di Spanyol, Argentina, dan Australia, dengan pelanggan di 18 negara.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.