Mentan Optimis Rempah Indonesia Kembali Berjaya

Salah satu produk rempah-rempah Indonesia (dok. kemendag.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimis kejayaan rempah-rempah Indonesia akan kembali lagi di masa mendatang. Optimisme itu disampaikan Amran saat mencanangkan program mencanangkan Rempah Indonesia Berjaya di Dunia. Program Kementerian Pertanian (Kementan) ini difokuskan untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia.

Optimis akan tercapai, tercermin dari meningkatnya produksi dan ekspor serta turunnya impor komoditas lada. Alhasil, devisa yang dihasilkan dari ekspor lada di tahun 2016 mencapai US$431,14 juta.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan Suwandi mengungkapkan, produksi lada tahun 2016 mencapai 82,17 ribu ton. Besarnya produksi ini naik 0,82% dari produksi tahun 2015 yang hanya mencapai 81,50 ribu ton. Sementara produksi lada di tahun 2017, diperkirakan meningkat 0,97% yakni 82,96 ribu ton dari tahun 2016.

“Dari besarnya produksi tersebut, di tahun 2016 total ekspor lada Indonesia 53,10 ribu ton. Ekspor lada pada periode Januari hingga Agustus 2017 mencapai 27,46 ribu ton atau naik 16,57 persen dibanding pada periode yang sama di tahun 2016 yang hanya 23,56 ribu ton,” kata Suwandi di Jakarta, Senin (25/9).

Suwandi menegaskan, sesuai kebijakan pengendalian impor dan mendorong ekspor, hasilnya sudah terlihat dari meningkatnya volume ekspor tersebut diikuti dengan menurunnya volume impor. Impor lada pada periode Januari hingga Agustus 2017 hanya 690 ton, sedangkan impor lada pada yang sama tahun 2016 sangat tinggi yakni 2.663 ton.

“Artinya volume impor lada menurun signifikan yaitu 74 persen. Ini membuktikan kondisi pertanaman lada Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan, sehingga bisa berjaya lagi seperti waktu 500 tahun lalu,” kata pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan ini.

Suwandi menyebutkan terdapat 5 provinsi penghasil komoditas lada yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung merupakan penghasil utama lada dengan kontribusinya terhadap produksi nasional sebesar 58,32 persen.

“Sementara Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan kontribusinya terhadap produksi nasional sebesar 41,68 persen,” paparnya.

Adapun potensi pasar ekspor lada Indonesia ke luar negeri cukup besar. “Pasalnya terdapat negara-negara yang volume impornya sangat tinggi. Misalnya, Amerika Serikat, Jerman, Vietnam, India, Thailand, Spanyol, dan Jepang,” pungkas Suwandi. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.