Mentan: Petani Milenial Harus Jadi Role Model Petani Indonesia

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di acara pengukuhan 2000 petani milenial (dok. istimewa)

Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani milenial harus menjadi contoh dan inspirasi bagi petani di Indonesia. Hal tersebut dikatakan Yasin, dalam acara Pengukuhan 2.000 Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan, di Bogor, Jumat (6/8).

Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menumbuhkan gairah bisnis pertanian di kalangan generasi muda dalam mendukung regenerasi petani. “Melalui para duta, diharapkan dapat menjadi role model yang menginspirasi, memotivasi, dan menjadi mitra bisnis petani lainnya,” kata Syahrul.

Syahrul menegaskan, Kementan menargetkan pada tahun 2024, Indonesia setidaknya harus memiliki 2,5 juta petani milenial. Menurutnya, petani muda diyakini lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis pertanian. Tidak hanya di level hulu namun hingga ke hilir.

Syahrul menyebutkan, mulai dari kegiatan penanaman, pascapanen, packaging, hilirisasi produk, hingga pemasaran dan perdagangan. “Petani milenial harus sudah memiliki konsep market jadi di hulu budidayanya baik, lalu di pasar dia marketable,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Syahrul juga mendorong agar petani milenial menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disiapkan pemerintah. Tahun ini dialokasikan plafon KUR sebanyak Rp70 triliun dengan bunga 6 persen per tahun.

Fasilitas pembiayaan KUR, ujar Syahrul, dapat memudahkan petani untuk mengembangkan skala usahanya. “Menjadi petani adalah pilihan yang baik, oleh karena itu kami butuh duta petani, termasuk yang kita kukuhkan hari ini,” tegasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan, saat ini 71 persen petani di Indonesia sudah berusia 45 tahun ke atas. Sementara yang berusia di bawah 45 tahun hanya 29 persen.

Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk membuat sektor pertanian sebagai sektor usaha yang menguntungkan. Jokowi mengatakan, tentunya hal itu perlu didukung dengan profesionalisme sumber daya manusia di dalamnya.

“Kita tahu, petani sekarang sudah lintas negara, petani harus kompetitif dalam keterampilan teknis dan pemanfaatan teknologi, model bisnis, dan manajemen,” ujar Jokowi dalam sambutannya yang disampaikan secara daring.

Presiden juga mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19, hampir semua sektor berkontribusi minus, namun sektor pertanian menjadi satu dari tiga sektor yang bertumbuh positif. Mengacu data BPS, sektor pertanian mampu berkontribusi positif sebesar 1,75 persen pada tahun 2020 dan pada triwulan pertama 2021 tumbuh positif 2,95 persen.

“Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik baiknya. Kita harus membangun kemandirian pangan Indonesia dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan,” tegas Jokowi.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.