Merawat Bunaken Bersama Masyarakat Nelayan

Kelompok nelayan Cahaya Trans dan Cahaya Tatapaan mempresentasikan capaian aktivitas kelompok di ruang rapat kantor Balai Taman Nasional Bunaken (dok. villagerspost.com/eko handoyo)
Kelompok nelayan Cahaya Trans dan Cahaya Tatapaan mempresentasikan capaian aktivitas kelompok di ruang rapat kantor Balai Taman Nasional Bunaken (dok. villagerspost.com/eko handoyo)

Bunaken, Villagerspost.com – Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) di Taman Nasional Bunaken dengan melibatkan masyarakat nelayan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal itu ditunjukkan lewat aksi Kelompok Nelayan Cahaya Tatapaan dan Kelompok Nelayan Cahaya Trans yang menjadi inisiator program PAAP tersebut.

Sebagai “champion” pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, kedua kelompok nelayan ini mengajak dan memberikan contoh merawat dan melestarikan perikanan yang menjadi tumpuan hidup dan sumber nafkah keluarga. Ketua Seksi Pengawasan kelompok Cahaya Tatapaan Feri Masie mengatakan usaha terbesar masyarakat nelayan saat ini adalah menjaga, merawat dan mengelola ekosistem perikanan sebagai sumber pangan keluarga.

“Kebutuhan saat ini semakin meningkat, tetapi sumber dimana tempat kami mencari hasil semakin berkurang produktivitasnya, untuk itu hal-hal seperti ini kami perlukan untuk kehidupan kami,” kata Feri kepada Villagerspost.com, Rabu (9/11).

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan kelompok Cahaya Trans Arif Tinungki. Dia mengatakan, kelompoknya sudah berupaya untuk melakukan pengukuran panjang dan berat ikan, dimana jika ikan-ikan ini mengalami kemerosotan penurunan berat dan panjangnya. Dari situ diketahui, ikan-ikan ini membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang.

“Padahal kebutuhan keluarga juga terus diperlukan, untuk itu aktivitas kelompok dalam pengembangan program Pengelolaan Akses Area Perikanan penting untuk masa depan perikanan di desa kami,” jelasnya.

Nelayan menandatangani nota kesepahaman dengan pihak Taman Nasional Bunaken (dok. villagerspost.com/eko handoyo)
Nelayan menandatangani nota kesepahaman dengan pihak Taman Nasional Bunaken (dok. villagerspost.com/eko handoyo)

Pengelolaa Akses Area Perikanan di Taman Nasional Bunaken bertujuan untuk menjawab tantangan atas menurunnya hasil tangkapan perikanan. Wilayah tersebut akan dikelola oleh sekelompok masyarakat di zona tradisional yang mengkombinasikan antara kawasan perikanan yang bisa dilakukan penangkapan ikan dan kawasan larang ambil. Saat ini lokasi yang dikembangkan menjadi area PAAP berada di Desa Popareng Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan dan Desa Poopoh Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa.

Kelompok nelayan Cahaya Trans dan Cahaya Tatapan, selain melakukan sosialisasi dan praktik perikanan berkelanjutan juga telah melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Balai Taman Nasional Bunaken untuk pelaksanaan pengawasan dan pemantauan lokasi PAAP. Lewat kerjasama ini, mereka akan melakukan kegiatan pencatatan data perikanan.

Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Ir. Ari Subiantoro, MP mengatakan, pigaknya mengapresiasi upaya kelompok nelayan yang berusaha untuk membantu pengelolaan Taman Nasional Bunaken. “Mereka yang pekerjaann yang setiap harinya melaut, mencari nafkah untuk keluarga, hari ini bersedia menyampaikan pesan dan menyuarakan kondisi perikanan, tanpa kerjasama yang baik antara Pemerintah dan masyarakat niscaya Taman Nasioal Bunaken tetap lestari,” kata Ari dengan nada bangga.

Ikuti informasi terkait perikanan berkelanjutan >> di sini <<

Laporan: Eko Handoyo, Manajer Kampanye Pride Bogor 6 di Balai Taman Nasional Bunaken

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.