Pemda Blitar Apresiasi Upaya Kementan Pertemukan Petani dan Peternak
|
Jakarta, Villagerspost.com – Asisten I Bidang Ekonomi Pembagunan Daerah, Pemda Blitar Tuti Khomariah memberikan apresiasi kepada Kementan dan Pemda Blitar untuk stabilkan harga jagung dengan mempertemukan antara petani jagung dan peternak untuk melakukan kerjasama, sehingga saling menguntungkan. “Petani jagung dan peternak sebaiknya ada hubungan yang saling menguntungkan, sama-sama saling mensejahterakan,” ujarnya, saat panen raya jagung di wlayah itu, Selasa (5/3).
Dia juga mengapresiasi Kementan yang telah memberikan batuan benih kepada petani di wilayahnya. Kecamatan Wates mendapatkan bantuan benih jagung seluas 1050 ha dengan jumlah benih sebanyak 15.750 kg, sedangkan untuk seluruh Desa Tulungrejo mendapatkan bantuan benih jagung seluas 225 ha dengan jumlah benih sebanyak 3.375 kg.
Acara panen raya jagung di Desa Tulungrejo, Kecamatan Wates, Blitar, khususnya yg dikelola oleh Kelompok Tani Sido Makmur dengan luas hamparan yang ditanami jagung seluas 70 ha dengan provitas jagung 6,1 ton/ha. Sebelumnya kelompok tani ini mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian sebanyak 25 ha dengan benih 375 kg, selebihnya ditanami jagung secara swadaya.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan dari Asosiasi Peternak Blitar Rofi Rosiawan menyatakan siap membeli jagung sebanyak 1.000–1.500 ton perhari dengan harga Rp3.650,-/kg dengan kadar air 16–17% dan akan dibayar cash.
Sedangkan Sukarman (Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar) menyampaikan, Blitar masih kekurangan sekitar 680 ribu ton per tahun, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut diharapkan hasil produksi jagung dari Blitar tidak dijual keluar. Selain itu, Ia juga mengusulkan kepada Kementan agar bantuan dryer yang diberikan kepada petani dan peternak di Lamongan sebanyak 20 dryer, dapat dipindahkan 10 dryer untuk petani dan peternak Blitar.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita beranggapan, petani jagung dan peternak ayam itu ibaratnya memiliki hubungan simbiosis mutualisme, dimana satu sama lain saling membutuhkan. Ketut mengatakan bahwa Pemerintah selaku fasilitator akan terus menjembatani petani dan peternak untuk saling bekerjasama dan saling mendapatkan keuntungan.
“Tujuan kami datang kesini adalah untuk menjembatani kebutuhan petani dan peternak, sehingga petani bisa untung dan peternak bisa tersenyum,” ungkapnya.
Petani jagung di Blitar saat ini sedang menikmati musim panen raya jagung. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blitar dilaporkan bahwa luas lahan yang dipanen pada Kecamatan Wates 3.033 Ha dengan perkiraan panen jagung sebanyak 15.000-18.000 ton, sedangkan di lokasi acara saat panen di Desa Tulungrejo luas panen mencapai 452 Ha dengan perkiraan panen jagung sebanyak 2.200-2.700 ton.
Editor: M. Agung Riyadi