Pemda Dituntut Proaktif Antisipasi Dampak Bencana Alam

Simulasi bencana banjir di kabupaten di Bima Nusa tenggara Barat. Kota Bima promosikan kota tangguh bencana (dok. oxfam)

Jakarta, Villagerspost.com – Bencana gempa bumi, banjir dan tanah longsor, angin kencang hingga guguran lava akibat aktivitas gunung berapi terus menghantui sejumlah daerah. Karena itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo berulang kali mengimbau aparatur pemerintah daerah di sejumlah provinsi untuk proaktif mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk akibat bencana alam.

Bamsoet–panggilan akrab Bambang Soesatyo– menegaskan, aparatur pemda harus fokus pada upaya pendampingan dan penyelamatan warga di lokasi-lokasi yang berpotensi terjadinya bencana. “Untuk kepentingan itu, aparatur pemda hendaknya aktif berkomunikasi dengan para petugas BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) setempat guna melihat berbagai kemungkinan, termasuk kegiatan mitigasi bencana,” kata Bamsoet, dalam siaran persnya, Minggu (3/2).

Terkait kejadian bencana, yang terbaru adalah gempa di Kepulauan Mentawai yang terjadi secara bersusulan, sejak Sabtu (2/2) kemarin. Bamsoet meminta aparat pemda memperhatikan warga di wilayah tersebut yang masih mengalami trauma sehingga memilih tidur di luar rumah.

“Situasi seperti itu tentunya memprihatinkan. Terutama untuk anak-anak dan para lansia. Pemda setempat perlu memberi dukungan kepada warga dalam bentuk pendirian tenda,” tegas Bamsoet.

Politikus Partai Golkar itu juga meminta adanya perhatian kepada korban bencana banjir dan tanah longsor di Manado. Banjir dan tanah longsor di Manado menyebabkan sebagian warga kota itu tidak nyaman. Bamsoet mengapresiasi gerak cepat aparat Pemerintah Daerah Sulawesi Utara untuk meringankan penderitaan korban banjir dan tanah longsor.

“Aparatur Pemda Sulut pun masih harus mewaspadai perkembangan gunung api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) yang terus menyeburkan lava. Fakta mengenai guguran lava itu hendaknya mendorong aparatur Pemda mengevakuasi warga di lereng gunung,” ujarnya.

Bamsoet juga mengimbau aparatur Pemda Yogyakarta serta Pemda Jawa Tengah untuk mencermati aktivitas Gunung Merapi yang juga terus menyemburkan guguran lava. Menurut BPPTKG, sepanjang Sabtu kemarin, setidaknya terjadi sembilan kali guguran lava meluncur dari Gunung Merapi.

Bahkan, guguran lava beberapa hari sebelumnya sempat menyebabkan hujan abu pada beberapa desa di Kecamatan Musuk dan Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, serta Kota Boyolali. Warga yang terdampak hujan abu itu hendaknya segera ditangani Dinas Kesehatan setempat.

“Kerusakan dan kerugian materi akibat bencana mungkin tak bisa dielakkan. Oleh karena itu, mitigasi hendaknya fokus pada upaya penyelamatan warga. Hindari korban jiwa dan minimalisir korban luka,” pungkasnya.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.