Pemerintah Dituntut Optimal Dongkrak Harga Karet
|
Jakarta, Villagerspost.com – Turunnya harga komoditas karet mengundang keprihatinan Komisi IV DPR. Karena itu pihak Komisi IV meminta pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan melakukan upaya optimal untuk mendongkrak lagi harga karet.
“Kami minta pemerintah mengupayakan agar harga karet bisa naik, atau setidaknya melakukan negosiasi dengan internasional supaya harga karet Indonesia bisa naik, atau menjual ke negara-negara ketiga,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Ibnu Multazam, seperti dikutip dpr.go.id, Selasa (22/3).
Ibnu Multazam menambahkan, dalam dialog di Perkebunan Karet Rakyat Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Minggu (20/3) terungkap, petani merasa keberatan karena harga karet yang merosot. Sementara di sisi lain mereka juga harus membayar utang, karena untuk penanaman karet dilakukan dengan modal yang berasal dari pinjaman BRI dengan masa tempo dibayarkan setelah 6 tahun.
“Sekarang sudah waktunya mengangsur rata-rata sebesar Rp1,6 juta per bulan, sedangkan penghasilan harga karet saat ini sedang turun drastis,” kata Ibnu.
Karena itu, kata dia, Menteri Perdagangan yang harus bertanggungbjawab ketika harga karet drop termasuk harga sawit dan harga harga komoditas lainnya. “Komisi IV ingin agar Kementerian perdagangan melakukan upaya-upaya untuk membela penghasilan masyarakat Indonesia dalam negeri,” tegasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengusulkan kepada Kementerian Pertanian ada program integrasi ternak sawit atau karet, dimaksudkan agar ada penghasilan tambahan untuk pekebun sawit dan karet. Dia juga mengimbau agar petani karet tidak menjual sendiri-sendiri kepada tengkulak sehingga harga dipermainkan oleh tengkulak.
“Bisa dibuat infrastruktur kelembagaannya agar mereka bersatu sehingga penjualan getah karet ini melalui kelembagaan masyarakat, maka tidak terjadi kompetisi yang tidak sehat. Kasihan petani harua bertarung sendiri ketika harga karet turun,” tandasnya.
Seperti diketahui, harga karet memang anjlok tajam. Sebelumnya, harga karet bisa mencapai Rp25.000 per kilogram. Namun kini harga itu anjlok hingga ke angka Rp3000/kg. Jatuhnya harga karet ini membuat petani karet menderita.
Presiden Joko Widodo sendiri telah memerintahkan Menko Perekonomian Darmin Nasution agar mencari solusi dari persoalan tersebut. Jokowi meminta agar segera dirancang program yang mampu membantu petani karet meningkatkan pendapatannya sehingga perekonomian di daerah-daerah tersebut juga tumbuh lebih baik.
Salah satu cara yang akan dilakukan pemerintah untuk mendongkrak harga karet adalah dengan menjadikannya sebagai campuran untuk aspal. Selain itu, karet juga akan digunakan untuk pembangunan pintu air, bendungan, dermaga, stadion, hingga peredam gempa, selain campuran aspal untuk jalan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelaskan, karet yang dibutuhkan untuk campuran aspal sebanyak 1,6 juta ton per tahun. Sedangkan jika dipakai untuk pembangunan selain jalan, maka butuh tambahan karet antara 200.000-250.000 ton per tahun.