Penetrasi Pasar Buah China, Kemendag Gelar Business Matching Virtual Buah Naga

Buah naga (pikist)

Jakarta, Villagerspost.com – Menjajaki peluang kerja sama perdagangan buah naga, Kemendag menggelar kegiatan penjajakan kesepakatan dagang secara virtual. Kegiatan bertajuk the First Indonesia-China Dragon Fruits Online Business Matching 2020, itu berlangsung pada Kamis (6/8). Pada penyelenggaraan acara tersebut, Kemendag bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI di Beijing, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Keuangan.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengapresiasi sinergi antarlembaga negara dan kementerian ini yang sangat penting diaplikasikan terutama dalam kondisi saat ini. “Memulihkan ekonomi dan meningkatkan ekspor terutama dalam masa pandemi saat ini merupakan pekerjaan besar sehingga sinergi berbagai pihak mutlak diperlukan. Strategi masingmasing lembaga/kementerian akan berkontribusi mengantarkan produk potensial Indonesia dipasarkan di luar negeri,” ujar Agus.

Sedangkan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, program ini adalah langkah gerak cepat pemerintah menanggapi dibukanya akses bagi produk buah-buahan tropis Indonesia ke China. “Buah naga menjadi salah satu produk yang diandalkan masuk ke pasar global karena mudah diterima hampir di seluruh belahan dunia. Namun, dibutuhkan upaya percepatan dalam merealisasikan ekspor perdana buah naga Indonesia ke Tiongkok,” kata Kasan.

“Untuk itu, begitu Tiongkok membuka akses pasar, kita harus langsung cepat tanggap mendorong ekspornya. Semoga kegiatan bussines matching ini membuahkan hasil yang positif,” tambah Kasan.

Business matching virtual ini dihadiri lima eksportir buah naga Indonesia yang telah teregistrasi di China, enam eksportir yang akan diregistrasi, dan perusahaan lainnya. Mereka dipertemukan dengan 26 importir anggota China Agricultural Wholesale Markets Association (CAWA). Di hadapan para importir anggota CAWA, eksportir dan perusahaan Indonesia memaparkan keunggulan buah naga Indonesia seperti rasa yang manis, daya tahan yang lama, serta memiliki masa panen yang berbeda dengan China.

Kegiatan virtual ini membuahkan potensi penandatanganan kesepahaman antara 3 eksportir dan importir, yang akan ditindaklanjuti lebih jauh dengan komunikasi antara kedua belah pihak. Kasan menyatakan, dengan diterimanya buah naga Indonesia di pasar China, maka menambah deretan produk buah tropis Indonesia yang sudah terlebih dahulu masuk ke pasar China, seperti salak, manggis, kelengkeng, dan pisang.

“Pemerintah Indonesia mengharapkan ke depannya akan lebih banyak lagi buah tropis Indonesia yang dapat masuk ke pasar Tiongkok, seperti nanas dan durian. Diharapkan, kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok juga akan terdorong terus positif,” tegas Kasan.

Permintaan dunia terhadap buah naga selama periode 2015-2019 tumbuh positif sebesar 7,51 persen, dari US$2,84 miliar pada 2015, menjadi US$3,67 miliar pada 2019. Ekspor produk buah naga Indonesia ke dunia terus meningkat setiap tahunnya dengan tren positif sebesar 12,91 persen dalam lima tahun terakhir dari US$145 ribu pada 2015 menjadi US$208 ribu pada 2019.

Meningkatnya konsumsi buah naga di dunia salah satunya karena banyak komunitas Asia dan diaspora Indonesia dan China di seluruh dunia yang konsisten mengonsumsi makanan dan bahan makanan asal negaranya masing-masing, serta mempromosikan kuliner dan makanan tersebut kepada masyarakat setempat di tiap negara.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.