Pengusaha Pakan Ikan Sepakat tak Naikkan Harga di Tengah Pandemi Covid-19

Pembudidaya menebar pakan ikan. Diharapkan pembudidaya menggunakan bahan lokal membuat sendiri pakan ikannya (dok. jabarprov.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Pandemi Covid-19, telah memukul banyak sektor ekonomi, salah satunya adalah perikanan budidaya. Di tengah situasi ini, kenaikan harga pakan ikan akan menjadi pukulan yang semakin memberatkan para pelaku budidaya perikanan. Karena itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Senin (20/4) kemarin, mengundang 41 perusahaan untuk ‘hadir’ dalam rapat virtual membahas harga pakan ikan.

Dalam rapat virtual yang dihadiri 40 perusahaan itu, para pelaku usaha pakan ikan sepakat untuk tidak menaikkan harga pakan di tengah pandemi Covid-19. Hadir pula dalam rapat itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta perwakilan dari Kemenko Perekonomian, dan Kemenko Maritim dan Investasi.

Dalam kesempatan itu, Edhy memberi apresiasi dan terima kasih kepada produsen pakan ikan/udang yang tidak menaikkan harga. “Secara prinsip bapak-ibu (perwakilan pengusaha pakan) setuju untuk menunda tidak menaikkan,” kata Edhy.

Dari 41 perusahaan yang diundang, sebanyak 40 perusahaan produsen pakan ikan mengikuti rapat virtual tersebut. Diantaranya yakni, PT Cargill Indonesia, Suri Tani Pemuka Group, Central Proteina Prima Group, PT Matahari Sakti, PT CJ Feed Group, dan PT Gold Coin Indonesia. Kemudian ada PT Haida Agriculture Indonesia, PT Wonokoyo Jaya Group, PT Sabas Indonesia, PT Mabar Feed Indonesia, PT Citra Mandiri Kencana, PT Havindo Pakan Optima, PT Evergreen Seafer Feed, PT Menteri Nusantara, PT Sekar Golden Harvesta, dan PT Sinta Prima Feedmill.

Edhy menyebut, berdasarkan informasi yang diterima, terdapat 22 dari 41 perusahaan pakan telah menaikkan harga. Karenanya, Menteri Edhy meminta setelah rapat hari ini semua harga pakan kembali normal. Bahkan, KKP akan menindak tegas jika nantinya ditemukan pelaku usaha yang menaikkan harga pakan.

“Kami akan melakukan pengawasan di lapangan, kalau ada yang naik akan kami usut akan kami lakukan langkah-langkah dan prosedur yang kami miliki,” tegasnya.

Edhy menegaskan, selain benih, harga pakan yang terjangkau merupakan hal prinsipil untuk sektor budidaya. Karenanya, di situasi pandemi, peran serta para pelaku usaha dibutuhkan agar produktivitas pembudidaya ikan tak terkendala oleh harga pakan.

“Kami ingin minta bapak ibu berpartisipasi untuk harga tidak dulu dinaikkan. Negara sudah berikan insentif fiskal dan pajak,” sambungnya.

Sementara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap para pemangku kepentingan di sektor budidaya, khususnya pengusaha pakan sudah memiliki persepsi yang sama dengan pemerintah. Menurutnya, para pembudidaya harus terus didukung dengan penyediaan harga pakan yang terjangkau.

“Kita ketahui sektor perikanan budidaya ini setiap tahun meningkat dengan tren cukup baik. pertumbuhan ini tentu harus didukung dengan ketersediaan sumber pakan untuk budidaya, ekspor udang terutama udang vaname merupakan yang terbesar dari sektor kelautan dan perikanan” kata Agus.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.