Perkuat Pengawasan, KKP Tambah 4 Kapal Pengawas

Kapal Pengawas Orca 01 saat diresmikan pengoperasiannya (dok. kkp)
Kapal Pengawas Orca 01 saat diresmikan pengoperasiannya (dok. kkp)

Jakarta, Villagerspost.com – Untuk memperkuat pengawasan wilayah perikanan Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan empat armada Kapal Pengawas (KP). Keempat kapal pengawas itu diberi nama Orca 01, Orca 02, Orca 03 dan Orca 04. Kapal ini termasuk kapal pengawas yang canggih karena dilengkapi dengan Sistem Kapal Inspeksi Perikanan Indonesia (SKIPI).

“Penambahan kapal pengawas ini untuk menekan kerugian negara akibat pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara ilegal, terutama yang dilakukan oleh kapal-kapal asing,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, saat meresmikan keempat kapal tersebut di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Jakarta, Jumat (8/4).

(Baca juga: Transparansi Pengadaan Kapal Perikanan)

Susi menambahkan, kapal yang di produksi berasal dari galangan dalam negeri dengan material besi baja dan memiliki ukuran panjang 60 meter tinggi 4,50 meter dengan kecepatan 25 knot. Proyek kerja sama pembangunan kapal ini berawal dari tender tanggal 30 april 2012.

Kemudian pada 24 Oktober 2012 dilakukan penunjukan pemenang tender dan diakhiri kontrak pada 31 Januari 2013. Sedangkan kontraknya efektif mulai tanggal 23 Desember 2013.

Kapal pengawas ini sudah dipesan oleh KKP pada tahun 2012. Nantinya kapal ini akan dioperasionalkan sebagai kapal pengawas perikanan. Kapal ini dibangun dengan menggunakan desain dan supervisi dari MSS (Merite System Service)

“Kapal-kapal tersebut rencanya akan dioperasikan di wilayah barat dan timur Indonesia,” terang Susi.

Hadirnya, keempat kapal SKIPI ini menambah jumlah kekuatan armada kapal pengawas perikanan yang dimiliki oleh KKP menjadi 35 unit dari sebelumnya berjumlah 31 unit. Meski begitu, Susi mengaku masih akan menambah lagi jumlahnya.

“Kapal ini nggak berhenti sampai di sini. Targetnya sampai 10, tiap tahun ditambah 2-3 kapal,” ujar Susi.

Kehadiran kapal pengawas pencurian ikan ini dinilai penting karena merupakan wujud dari upaya menegakkan kedaulatan di laut. Susi mengaku geram gara-gara illegal fishing, Indonesia yang memiliki laut terpanjang nomor 2 di dunia, justru menjadi eksportir nomor 3 di ASEAN.

“Dalam tim yang sangat solid, mulai dari Polairud, PSDKP, Kejaksaan telah bahu membahu mengamankan, menertibkan, memerangi illegal fishing yang menjadikan negara laut terpanjang nomor 2 di dunia, hanya bisa menduduki nomor 3 eksportir di Asia Tenggara bukan di Asia lho Pak,” kata Susi.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan Sjarief Widjaja menyebutkan, pemberian nama Orca yaitu nama ikan paus pemburu, memiliki arti daya juang yang kuat. “Diharapkan ke empat kapal tersebut mampu memiliki daya juang yang tinggi untuk menjaga perikanan di tanah air,” tutur Sjarief. (*)

Ikuti informasi terkait illegal fishing >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.