Petani Gagal Panen, Pemerintah Didorong Gratiskan Pupuk dan Benih

Embung Tambakboyo, Sleman, Yogyakarta. Pemerintah akan bangun ribuan embung atasani dampak kekeringan (dok. pustaka.pu.go.id)
Embung Tambakboyo, Sleman, Yogyakarta. Pemerintah akan bangun ribuan embung atasani dampak kekeringan (dok. pustaka.pu.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Dewan Perwakilan Rakyat akan mendorong pemerintah untuk menggratiskan pupuk dan benih bagi petani. Wakil Ketua Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron menyatakan, hal ini sangat penting lantaran banyak petani yang mengalami gagal panen akibat kekeringan yang berkepanjangan.

Karena itu, kata dia, pemerintah harus didorong melakukan pergeseran anggaran untuk memberikan subsidi pupuk maupun benih. “Ini dipandang penting, karena situasi ekonomi melemah, maka untuk petani yang gagal panen agar pupuk dan benihnya digratiskan saja,” katanya seperti dikutip dpr.go.id, Rabu (2/9).

Dia menegaskan, saat ini banyak petani terancam mengalami gagal panen berkaitan dengan kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Kepada para petani yang masih bisa panen, Herman berharap, tetap sesuai mekanisme yang ada yakni pemberian subsidi pupuk masih berjalan sambil menerapkan asuransi petanian.

“Asuransi perlu diberikan pemilik sawah atau lahan pertanian yang berisiko gagal panen,” ujarnya.

Politisi Partai Demokrat ini meminta seluruh stakeholder di bidang pertanian, baik itu BUMN dan Bulog untuk bersama-sama memberikan dukungan permodalan di masa tanam yang akan datang. Dengan demikian, kendala permodalan untuk masa tanam yang akan datang itu bisa diselesaikan bersamaan.

Selanjutnya, hasil panennya ditampung Bulog dan menjadi stok nasional untuk pengadaan pangan di masa tanam yang akan datang. “Ini sudah disetujui dalam rapat kerja baru-baru ini dan bagaimana memformulasikan terhadap anggaran apa yang di dorong, supaya masuk dalam anggaran stimulus program kepada petani,” ujarnya.

Lebih lanjut Herman mengatakan, masalah ini sudah dilaporkan kepada Menteri Pertanian dan diminta menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar. “Jadi sudah ada Rp4 triliun yang disalurkan melalui DAK dipersiapkan untuk pembuatan embung. Ada pergeseran Rp100 miliar di pusat dan Rp100 miliar dialokasikan untuk embung,” tambahnya.

Pergeseran anggaran itu dimaksudkan agar bisa dikerjakan secara padat karya bagi petani yang gagal panen sebagai dampak kemarau panjang serta bisa menjadi stimulus program alternatif penghasilan petani.

“Saya kira kegiatan-kegiatan ini yang akan dikawal, dan bahkan dalam perencanaan APBN 2016 nanti kami akan prioritaskan bahwa anggaran itu ada di sektor-sektor produktif yang juga memberikan insentif pendapatan kepada para petani,” kata Herman Khaeron. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.