Petisi Lindungi Hutan Sagu Papua Capai Dukungan 150 Ribu Orang

Charles Toto chef asal Papua penggagas petisi selamatkan hutan sagu Papua (dok. change org)

Jakarta, Villagerspost.com – Seorang chef asal Papua, Charles Toto, menggagas sebuah petisi di Change.org yang berisi tuntuntan kepada pemerintah agar lebih serius melindungi hutan sagu. Menurutnya, hutan sagu di tanah Papua sudah semakin tersingkir. Hingga saat ini, petisi Charles Toto http://change.org/LindungiSagu sudah mendapatkan dukungan lebih dari 150 ribu orang.

Petisi yang ditujukan pada Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Papua Barat Dominggus Madacan, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, tersebut menuntut dikeluarkannya peraturan gubernur (pergub) untuk melindungi hutan-hutan sagu di Papua. “Saya berharap orang mulai berpikir tentang kondisi alam Papua yang semakin tergerus dengan masuknya tanaman dari luar Papua yang mulai menggerogoti tanaman endemik Papua seperti sagu,” kata pendiri Papua Jungle Chef tersebut, dalam siaran pers yang diterima Villagerspost.com, Kamis (23/5).

Lebih dari itu, menurut Charles, berkurangnya hutan sagu di Papua adalah awal dari berbagai masalah kelaparan dan bencana alam yang baru-baru ini terjadi. Seperti kelaparan di Asmat setahun lalu, menurut Charles itu adalah akibat masyarakat yang dibuat tergantung mengkonsumsi beras padahal hidup di tengah lahan sagu.

Charles menambahkan, bencana banjir bandang di Sentani Jayapura juga akibat penggusuran hutan-hutan sagu untuk pembangunan pemukiman atau jalan aspal. “Air hujan dari gunung Cyclop langsung turun ke danau dan air pun meluap menjadi banjir,” kata Charles.

“Hari ini pun saudara saya di Tambrauw, Papua Barat, juga sedang berduka. Hutan sagu mereka yang indah dan megah telah dibabat hampir habis hanya untuk perkebunan jagung sebuah perusahaan besar. Mereka menuntut agar izin perusahaan tersebut dicopot, namun belum ada langkah signifikan dari pemerintah,” tambah Charles.

Bagi masyarakat Papua, hutan sagu seperti ibu mereka karena memberikan berbagai manfaat untuk sandang, pangan, dan papan. “(petisi) ini wajib kami tandatangani karena benar ini mama kami,” tulis Luwunaung Yan, salah satu penandatangan petisi.

Mantan finalis Indonesian Idol musim pertama, Michael Jakarimilena, pun turut mendukung petisi ini. “Saya pikir sagu itu seperti identitas atau suatu budaya bagi kita orang Papua. Saya terlahir sebagai anak Papua dan Tuhan telah anugerahkan kebudayaan salah satunya sagu. Tapi sekarang sagu sangat sulit ditemukan. Buktinya harganya lebih lebih mahal dari beras. Jadi perlindungan sagu sangat penting untuk ketahanan pangan orang Papua di masa datang,” tambah Michael.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.