Potensi Budidaya Ikan Kerapu di Pasisir Selatan Sumbar Menjanjikan

Kegiatan nelayan Flores menangkap ikan (dok. kiara.or.id)
Kegiatan nelayan Flores menangkap ikan (dok. kiara.or.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Komisi IV DPR RI menilai budidaya ikan Kerapu di Kabupaten Pasisir Selatan, Sumatera Barat memiliki potensi untuk berkembang lebih maju. Pemerintah bersama DPR patut memberikan dukungan kepada nelayan di sentra keramba apung yang tersebar di wilayah ini.

“Kita mengharapkan pemerintah melalui APBN mendorong sentra budidaya ikan kerapu di daerah-daerah pesisir termasuk di Pesisir Selatan ini. DPR tentu akan membantu produktivitasnya sampai pada tingkat regulasi misalnya jangan sampai ada aturan yang menghambat pemasaran,” kata anggota Komisi IV Hermanto seperti dikutip dpr.go.id, Rabu (29/4).

Politisi dari Fraksi PKS ini menambahkan, dari peninjauan lapangan terlihat keramba apung terlindungi dari ombak besar karena tersebar diantara pulau-pulau kecil yang banyak terdapat di wilayah ini. Ia berharap Kerapu Macan dan Kerapu Bebek yang memiliki potensi ekspor tinggi pada saatnya dapat meningkatkan taraf hidup nelayan.

Bicara pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Kunker Herman Khaeron mengingatkan potensi perikanan berkelanjutan atau maximum sustainable yield (MSY) dari 11 wilayah di Indonesia adalah 6,51 juta ton/tahun. Dari potensi itu jumlah ikan yang boleh ditangkap adalah 80 persennya atau 4,5-5 juta ton/tahun.

“Memperhatikan kondisi itu maka potensi ikan budidaya seperti keramba ikan Kerapu seperti yang kita tinjau ini sangat baik. Jadi patut dikembangkan karena bernilai ekonomis, dapat mensejahterakan rakyat,” ujarnya.

Namun ia mengingatkan, pemerintah daerah benar-benar memprioritaskan rakyat, bukan para pemilik modal atau tengkulak. Bersama tim kunker, Herman berkesempatan melakukan panen ikan Kerapu pada salah satu keramba modern yang terbuat dari plastik, bantuan pemerintah pusat. Nelayan pelaku budidaya juga diminta memberikan masukan terutama kendala-kendala yang dihadapi.

Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit yang mendampingi kunjungan ini menjelaskan keramba jaring apung sudah dikembangkan di tiga kecamatan yaitu Batangkapas, Koto XI Tarusan dan IV Jurai. “Saya berharap bantuan pemerintah berupa keramba modern dari plastik bisa ditingkatkan kuantitasnya karena lebih kuat dan mudah penggunaanya,” ujarnya.  (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.