Promosikan Buah Nusantara, Mentan Bagikan Buah Gratis di CFD
|
Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan aksi bagi-bagi buah gratis kepada para pengunjung Car Free Day (CFD), di Jalan Thamrin, Jakarta, Minggu (13/8). Aksi bagi-bagi buah lokal seperti jeruk, durian, pisang, belimbing, salak, jambu air, buah naga, duku, mangga, jambu kristal, nanas dan lain-lain ini dilakukan Amran dalam upaya mempromosikan buah nusantara.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memang mulai memfokuskan pengembangan potensi hortikultura, khususnya buah-buahan dari tanah air. Karena itu, dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke-72, pada 17 Agustus 2017, Kementerian Pertanian melaksanakan kegiatan “Aku Cinta Buah Nusantara”. Acara bagi-bagi buah itu sendiri merupakan bagian dari program ini.
“Kami imbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar mencintai buah lokal, buah produksi kita sendiri. Sekarang ini buah kita kualitasnya tidak kalah dengan negara lain,” imbau Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kegiatan tersebut, seperti dikutip pertanian.go.id.
Dia menegaskan, keunggulan kekayaan alam nusantara telah membawa berkah tersendiri bagi Indonesia, salah satunya, berupa berbagai macam buah yang mampu tumbuh subur di tanah Indonesia. Keanekaragaman hayati yang ada, patut disyukuri oleh bangsa Indonesia dengan cara meningkatkan produksi yang ada dan mengkonsumsi buah lokal.
Potensi ekspor pun, kata Amran, sudah di depan mata. Kementan, kata Amran, optimis akan menambah jumlah komoditas buah-buahan yang akan di ekspor. “Bahkan sudah menggekspor beberapa buah unggulan kita seperti mangga, nanas, manggis,” tegas Amran.
Untuk mendukung pengembangan hortikultura, Kementerian Pertanian memberikan dukungan berupa bantuan bibit dan pupuk gratis kepada para petani. “Perintah Bapak Presiden meminta kami agar memberikan bibit gratis kepada seluruh petani-petani Indonesia dan itu nilainya 5,5 triliun, itu akan kita bagikan gratis,” tambahnya.
Pemanfaatan beberapa jenis lahan yang kurang optimalpun nantinya menjadi bidikan selanjutnya. “Ada dua raksasa yang kita harus bangunkan di Indonesia, raksasa pertama adalah swampland (daerah rawa) lahan pasang surut, itu ada 21 juta hektare, yang potensi ada 10 juta hektare, kemudian ada rain fat land, ada tanah tadah hujan, yang tanam hanya satu kali kali setiap tahun, karena ketergantungan dengan hujan, ini bisa kita tanam tiga kali dengan catatan kita membangun rain water harvesting system,” terang Amran.
Untuk mendorong hal tersebut, Kementerian Pertanian telah bekerja sama dengan Kementerian Desa dan PDTT untuk membangun 30.000 embung yang nantinya akan mengairi sekitar 4 juta hektar lahan. Amran dalam kesempatan itu juga menyinggung mengenai rempah-rempah Indonesia. Pemerintah bertekad ingin mengembalikan kejayaan rempah-rempah nusantara seperti di tahun 1500-an.
Amran mengingatkan, di era tersebut ada yang mengatakan siapa yang menguasai rempah-rempah, itu akan menguasai dunia. Nantinya, pengembangan pertanian Indonesia akan berdasarkan keunggulan komparatif di masing-masing wilayah. “Kita (membangun) berdasarkan keunggulan wilayah itu, seperti kopi (di) Aceh, kemudian rempah-rempah cengkeh, pala (di) Banda,” sambungnya.
Karena itu Amran memohon kepada kementerian lain, seluruh pegawai di Indonesia agar menyuguhkan buah lokal untuk jamuan kepada tamu yang pada intinya adalah mengkonsumsi produk dalam negeri. “Mencintai produksi (buah) kita, sama seperti mencintai merah putih, mencintai bangsa indonesia, mencintai petani indonesia. Ayo kita konsumsi buah lokal, mari makan buah nusantara,” ujarnya. (*)