Revitalisasi PG Asembagus Diharapkan Mampu Menekan Impor Gula
|
Jakarta, Villagerspost.com – Program revitalisasi Pabrik Gula (PG) Asembagus, diharapkan akan mampu meningkatkan produksi gula, dan menekan angka impor gula. Saat ini produksi gula di PG Asembagus mencapai 3000 ton cane per day (TDC), usai revitalisasi diharapkan meningkat dua kali lipat menjadi 6000 TDC.
“Dengan hasil produksi gula yang lebih baik diharapkan juga mampu menekan impor gula, sehingga apa yang dicita-citakan Bangsa Indonesia untuk swasembada pangan, khususnya komoditas gula, bisa terealisasi,” kata Anggota Komisi VI DPR Nashim Khan, dalam kunjungan kerja Komisi VI DPR, ke PG Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (6/2).
“Dari hasil tinjauan, saya lihat tadi progres revitalisasi PG Asembagus sudah berjalan 90 persen dan hampir rampung. Semoga revitalisasi ini cepat selesai dalam bulan April, sehingga musim giling tahun ini bisa segera terealisasi dengan baik,” tambahnya.
Nashim menilai, melalui revitalisasi PG nantinya diharapkan tebu yang diserap bukan hanya dari daerah sekitar Situbondo, melainkan juga dari daerah-daerah lainnya. “Diharapkan nantinya produksi gula kita bisa maksimal dan program pemerintah, yakni swasembada pangan itu bisa tercapai. Itu yang kita harapkan,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Ke depan, dia berharap, PG Asembagus bisa menjadi percontohan revitalisasi yang sukses. Dan pada akhirnya bisa melakukan pengembangan terhadap PG lainnya. “Maka dari itu perlu adanya sinergi antara kemitraan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan daerah penghasil tebu, juga masyarakat, khususnya para petani tebu,” tegasnya.
“Petani juga harus kita pikirkan bagaimana nantinya mereka punya semangat dalam menanam tebu dan menjadikan tebu sebagai sumber mata pencaharian mereka. Pabriknya bagus, masyarakat sejahtera, dan bangsa kita bisa berswasembada gula. Saya yakin kalau kita bersinergi bersama, kita pasti bisa,” pungkasnya.
General Manager PG Asembagus Danang Kisworo menargetkan, akan melakukan uji coba giling tebu sebanyak 6.000 Ton Cane Per Day (TCD) pada bulan April 2019. PG Asembagus akan menargetkan giling tebu sebesar minimal 900 ribu ton. Dengan demikian, PG Asembagus membutuhkan lahan secara keseluruhan sebanyak 9.000 hektar.
“Sementara lahan yang tersedia saat ini hanya untuk kapasitas 700 ribu ton. Jadi ke depan kami masih membutuhkan tambahan perluasan lahan. Hal ini agar dapat memenuhi target minimal giling tebu sedikitnya sebanyak 900 ribu ton,” jelas Danang.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana yang memimpin kunjungan kerja ke Situbondo mengatakan, pengelolaan kebun tebu harus mampu menghasilkan gula berkualitas, sehingga dapat meningkatkan harga jual eskpor. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI sebagai salah satu BUMN dengan komoditas tunggal gula, harus mampu bersaing dengan produk gula yang dihasilkan oleh perusahaan perkebunan swasta, baik di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
“Intinya adalah pengelolaan perkebunan (on-farm) oleh PTPN XI harus disesuaikan dengan kondisi tanah dan kesuburan tanah yang sesuai dengan komoditas masing-masing, sehingga dapat menghasilkan komoditas gula yang berkualitas baik,” ujar Azam.
Azam mengimbau kepada PTPN XI untuk meningkatkan bidang-bidang usaha PTPN XI sesuai dengan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan manajemen perusahaan. PTPN XI diminta fokus pada beberapa komoditas produk unggulan perusahaan yang dari sisi biaya produksi sangat efisien dan relatif rendah.
“Dengan diselesaikannya revitalisasi PG Asembagus ini, Komisi VI tentunya berharap adanya penyerapan tebu dari petani lokal yang lebih tinggi dari sebelumnya. Seperti diketahui sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia sampai saat ini,” ungkap politikus Politisi Partai Demokrat itu.
Terakhir dirinya menambahkan, Komisi VI DPR senantiasa terus mendukung berbagai kebijakan pemerintah di sektor pertanian termasuk kebijakan dan kontribusi BUMN dalam mendukung sektor pertanian. “Sudah sejak lama BUMN di sektor pangan dan pertanian mengambil peran penting bagi perekonomian bangsa seperti halnya PTPN XI,” imbuh Azam.
Editor: M. Agung Riyadi