Siaga Covid-19 Model RW 007 Permata Depok

Satgas Siaga Covid-19 RW 007 Permata Depok melakukan sosialisasi penanganan pandemi Covid-19 kepada pegawai ruko dan pedagang (dok. rw 007)

Depok, Villagerspost.com – Kesiapsiagaan menghadapi ancaman pandemi Virus Corona (Covid-19) di berbagai daerah terus dilakukan secara mandiri di berbagai level baik pemerintah pusat, daerah, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa, hingga unit lingkungan terkecil yaitu RT/RW. Pada level rukun warga, kesiagaan mencegah persebaran pandemi Covid-19 juga dilakukan oleh para pengurus RW 007 Kompleks Permata Depok, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok.

Ketua RW 007 Permata Depok Bambang Sancoko mengatakan, pihaknya bersama para pengurus di tingkat RT dan juga warga telah mengambil beberapa langkah untuk pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19) di lingkungan RW. “Kami telah membentuk Satgas Tanggap Covid-19 di tingkat RW sejak tanggal 23 Maret lalu,” ujarnya kepada Villagerspost.com, Senin (30/3).

Melalui Satgas Covid-19 yang melibatkan pengurus RT, pengurus RW, kelurahan, puskesmas, dokter, ibu-ibu PKK dan remaja inilah, semua kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan RW 007 dilaksanakan. “Kami berkoordinasi secara efektif dengan tetap memperhatikan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak sosial dan jarak fisik melalui WA Grup yang kami buat khusus terkait penanganan Covid-19,” jelas Bambang.

Ketua RW 007 Permata Depok Bambang Sancoko (kanan) menyerahkan alat pengamanan diri (APD) berupa masker kepada petugas keamanan RW (dok. rw 007)

Terkait langkah yang sudah dilakukan, Bambang memaparkan, ada tiga tahap langkah pencegahan yang dilakukan. Pertama adalah langkah promotif atau promotive action. Pada tahap ini, Satgas Tanggap Covid-19 RW 007 melaksanakan sosialisasi kepada warga yang terkait dengan imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing (menjaga jarak sosial) dan physical distancing (menjaga jarak fisik).

“Dalam rangka ini, pihak pengurus RW memproduksi dan menyebarkan berbagai spanduk, flyer, surat edaran dan imbauan kepada warga, pedagang, dan pihak luar terkait langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan RW,” jelas Bambang Sancoko.

Spanduk-spanduk dan pesan peringatan pencegahan Covid-19 dipasang di tempat-tempat strategis seperti di kawasan gerbang kompleks, dan di areal publik lainnya. Pesan-pesan, yang dipromosikan utamanya adalah untuk melaksanakan pola hidup bersih seperti mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, hand sanitizer dan sebagainya, menjaga jarak sosial dan fisik di area-area publik, serta anjuran kepada warga untuk tetap di rumah.

“Pihak RW, melalui masing-masing RT juga mengimbau agar warga mengurangi pergerakan dengan imbauan agar hanya 1 orang di setiap rumah yang bepergian keluar untuk keperluan yang penting saja seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Langkah Kedua adalah langkah preventif. Pada tahap, ini hal-hal yang disosialisasikan dan dipromosikan, diwujudkan ke dalam aksi nyata. Beberapa langkah yang dilakukan di antaranya, penyediaan cairan disinfektan dan sanitizer di setiap lingkungan RT. Inisiatif warga di tingkat RT berkembang baik seperti Nilam 3 yang memproduksi secara mandiri cairan disinfektan dan hand sanitizer dalam jumlah banyak dan dibagikan kepada para warga khususnya di lingkungan Nilam 3.

Langkah serupa juga dilakukan di lingkungan RT 011 yang mewajibkan setiap rumah untuk memiliki cairan pembasuh tangan (hand saniztizer). Pihak RT 011 bekerja sama dengan Permata Wellness House, memberi kemudahan kepada warga belum memiliki hand sanitizer untuk menghubungi Ketua RT untuk mendapatkan botol pertama (starter pack) beserta isinya sebanyak 20 ml dengan harga Rp5.000 (lima ribu rupiah).

Produk hand sanitizer yang dibagikan adalah produk berbahan aktif HOCI (nonalkohol). Mengingat saat ini jumlahnya terbatas, pihak RT 011 memprioritaskan kepada warga yang belum punya sama sekali. Bagi warga yang sudah mempunyai botol semprot, pihak RT juga menyediakan cairan isi ulang dengan harga yang terjangkau (bersubsidi) sebesar Rp150/ml. Maksimal pengisian 100 ml per orang.

Di RT 009, juga dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan alat yang disediakan pihak RT yang dilaksanakan oleh satuan pengamanan (satpam) RT di gerbang masuk RT. Tujuannya untuk mencegah pihak luar yang dikhawatirkan telah terpapar Covid-19 untuk melakukan interaksi dengan warga. Selain itu, di seluruh RT lain di lingkungan RW juga disediakan sarana mencuci tangan baik di lingkungan yang umumnya ditempatkan dekat pos-pos satpam, maupun di setiap rumah. Sarana cuci tangan juga disediakan di area pasar yang ada di depan gerbang Kompleks Permata Depok, juga di ruko-ruko.

Penyemprotan disinfektan di kawasan pemukiman warga RW 007 Permata Depok (dok. rw 007)

Langkah pencegahan lainnya juga dilakukan dengan menyediakan alat pengamanan diri (APD) berupa masker untuk para anggota satpam. Setiap anggota satpam dibekali dengan delapan buah masker yang merupakan sumbangan dari warga. “Langkah preventif berikutnya adalah dengan melakukan penyemprotan di lingkungan RW khususnya pada fasilitas umum dan juga rumah warga dengan cairan disinfektan,” papar Bambang.

Langkah ketiga adalah langkah kuratif. Tujuan langkah kuratif adalah untuk memastikan warga, para pengunjung dan juga pedagang yang ada di lingkungan RW 007 mematuhi dan melaksanakan berbagai aturan yang sudah ditetapkan dan diterapkan. Langkah kuratif yang dilakukan pihak RW 007 bertujuan mengurangi aktivitas warga yang sifatnya mengumpulkan orang banyak dalam rangka mematuhi imbauan melakukan social distancing dan physical distancing.

Beberapa langkah kuratif yang dilakukan adalah, pertama, membatasi aktivitas ibadah berjamaah khususnya di masjid Al Ihsan, yang merupakan masjid utama di kawasan RW 007. Terhitung sejak dua pekan lalu, kegiatan yang mengundang berkumpulnya orang banyak seperti kegiatan ibadah shalat berjamaah dan shalat Jumat untuk sementara waktu ditiadakan.

“Sebelum langkah ini dilakukan, pengurus RW melalui pihak pengurus masjid Al-Ihsan sudah melaksanakan langkah pencegahan dengan menggulung karpet masjid, menyediakan sajadah pribadi bagi jamaah, dan juga menyediakan hand sanitizer di area wudhu dan di dalam masjid,” ujar Bambang.

Penyediaan sarana cuci tangan di area publik seperti di pangkalan ojek (dok. rw 007)

Sementara itu kegiatan pengajian seperti kajian subuh dan pengajian rutin (mingguan/bulanan) mulai sepekan ini tetap dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan aplikasi Zoom.

Kedua, menutup kawasan publik. Pihak Satgas Tanggap Covid-19 melakukan penutupan area-area publik seperti taman dan lapangan bermain. Kemudian ada juga usulan untuk menutup beberapa kawasan gerbang masuk kawasan RW 007 untuk meminimalisir dan memudahkan pemantauan warga dari luar RW untuk memasuki lingkungan RW.

Ketiga, mengatur posisi dagang para pedagang sayur dan pedagang kebutuhan pokok. Pihak Satgas melakukan pengaturan jarak antara pedagang dan jumlah pedagang dengan tujuan agar tidak terjadi kerumunan warga dalam jumlah besar demi menjaga jarak fisik dan meminimalisir kontak fisik antara warga maupun antara warga dan pedagang.

Keempat, pihak Satgas juga menyusun protokol yang mengatur tentang warga yang baru pulang dari luar negeri. Protokol yang harus dilakukan warga yang baru pulang dari luar negeri di antaranya adalah melapor kepada RT dan RW, melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, mewajibkan anggota keluarga mengenakan masker, memisahkan alat makan, tidak boleh bersentuhan dengan keluarga, mengecek suhu tubuh secara teratur, dan ketika bersin atau batuk, wajib menggunakan tisu sekali pakai dan buang ke tempat sampah.

Pihak Satgas, bekerjasama dengan DKM Masjid juga menyediakan bantuan logistik bagi keluarga yang terdampak. DKM Al Ihsan sendiri dalam rangka ini akan memberikan bantuan sebanyak 120 paket beras @5 kg untuk diberikan kepada warga Permata Depok yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19 yaitu tukang ojek, keluarga yang memiliki usaha catering di sekolah yang saat ini diliburkan, dan warga lain yang tidak punya penghasilan tetap sehingga sementara tidak berpenghasilan akibat pandemi Covid-19.

Bambang berharap, dengan berbagai upaya ini, penyebaran pandemi Covid-19 di lingkungan RW 007 Permata Depok bisa dicegah. Dia juga bersyukur karena masyarakat sangat aktif dalam berpartisipasi mendukung gerakan siaga ini. “Banyak warga membantu misalnya dalam penyediaan alat pengamanan sederhana (APD) berupa masker, bahan pembuat hand sanitizer, dan lain-lain,” pungkasnya.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.