Siti Nurbaya: Rehabilitasi Hutan dan Lahan Bukan Hanya Tanam Pohon

Kawasan hulu sungai Cileungsi (dok. kab bogor)

Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, kegiatan rehablitasi hutan dan lahan (RHL) bukan sekadar menanam pohon. Hal itu disampaikan Siti Nurbaya dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan RHL 2019 di Makassar (1/2). Siti mengajak seluruh aparat yang diberi tanggung jawab oleh negara untuk menangani persoalan ini secara menyeluruh.

Siti Nurbaya menjelaskan, DAS merupakan bentang alam dengan segala fungsi dan kebijakan yang ada di dalamnya harus dikelola bersama pemangku kepentingan. Orientasi kebijakannya, menurut Siti, adalah untuk menyelamatkan danau, waduk, pemukiman serta obyek wisata alam.

Kemudian memberikan perluasan kesempatan kerja, mendorong dan antisipasi industri kayu rakyat, juga memberikan manfaat ekonomi rakyat di masa depan. Berdasarkan orientasi kebijakan di atas, Menteri Siti berharap agar kegiatan RHL tidak hanya selesai pada penanaman, tetapi dipikirkan juga secara keseluruhan. “Persoalan DAS bukan hanya tanam pohon, kita jangan terlalu sempit melihatnya,” tegas Siti Nurbaya.

Kegiatan RHL tahun 2019 ini, KLHK menargetkan dapat merehabilitasi lahan kritis seluas 206 ribu hektare di seluruh Indonesia. KLHK melalui Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung menyiapkan dengan serius Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian RHL 2019 ini.

Outcome yang diharapkan adalah dari segi lingkungan dapat menurukan tingkat erosi dan sedimentasi, mencegah banjir dan tanah longsor serta meningkatkan keanekaragaman hayati. Lainnya adalah dapat menyerap karbon dan mengurangi pencemaran.

Siti juga mengingatkan kembali perintah Presiden Joko Widodo adalah perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan mengatasi persoalan di sekitarnya. “Presiden meminta harus ada langkah besar yang harus dilakukan dalam upaya ini,” ujarnya.

Langkah tersebut diantaranya adalah merehabilitasi lahan kritis, melakukan penyelamatan sumber daya alam, mengurangi dengan cepat tanah longsor dan banjir serta memberikan perluasan kesempatan kerja. “Kita harus melakukan langkah-langkah baru atau corrective action dalam penanganan DAS,” terang Siti.

Langkah besar kali ini, menurut Siti, rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2019 luasnya 10 kali lipat dari upaya yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya. “Saya mau titip, apa yang disampaikan Bapak Presiden ini penting bagi masyarakat untuk menerima manfaat. Perhatikan tujuannya, bukan hanya menanam,” pungkasnya.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.