Stok Bawang Merah untuk Ramadhan Cukup

Petani menyiangi bawang hasil panen (dok. bojonegorokab.go.id)
Petani menyiangi bawang hasil panen (dok. bojonegorokab.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Persediaan bawang merah untuk menghadapi bulan suci Ramadhan dinilai pemerintah sangat mencukupi. Hal itu dikemukakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menyerahkan secara simbolis bawang merah dari sentra produksi kepada Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti di gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (16/5). Sejak hari Minggu (15/5), bawang merah dari berbagai daerah sentra produksi bawang seperti Bima, Nganjuk, Garut, Bandung, Cirebon, Malang, memang telah berangsur masuk ke gudang Bulog di Jakarta.

Pemerintah pun telah bersinergi untuk menetapkan harga komoditas bawang merah sebagai stabilisator menghadapi gejolak harga di bulan Ramadhan. “Kita rapat bersama Dirut Bulog, Sekjen Kementerian Perdagangan, Dirjen Hortikultura, Kementerian BUMN, kita sudah sepakat harga yang dilepas oleh Bulog Rp24.150 dibawah harga Rp25.000 sesuai dengan arahan Bapak Presiden,” ujar Amran Sulaiman.

(Baca juga: Budidaya Bawang Ekologis Jawaban Masalah Petani)

Bila dibandingkan dengan tahun lalu di 2015, untuk menstabilkan harga di bulan Ramadhan, stok yang dibutuhkan untuk komoditas bawang merah hanya sebesar 100 ton, sedangkan di tahun 2016 stok sampai hari ini (red. Senin 16/5) ini kurang sudah mencapai lebih dari 300 ton. Hal tersebut, kata Amran, membuktikan bahwa stok bawang merah mencukupi kebutuhan. “Ada lagi produksi dalam dua minggu ini kurang lebih 8.000 ton dan itu akan diadakan oleh Bulog,” kata Mentan.

Amran mengharapkan, dari keadaan tersebut agar masyarakat dapat tenang, dan tidak termakan dengan isu kenaikan harga, karenakan  produksi bawang merah sangat cukup. Di hari Minggu kemarin misalnya, 70 truk pembawa komoditas tersebut mengangkut 420 ton bawang merah berkualitas produksi petani dari daerah sentra produksi digunakan untuk pemenuhan pasar dalam upaya stabilisasi harga dengan terlebih dahulu diserahkan kepada Bulog.

Truk pengangkut bawang merah yang digunakan untuk mengirimkan komoditas tersebut akan mensupply ke beberapa daerah seperti pasar Cibitung, pasar Tanah Tinggi yang masing-masing berjumlah 10 truk pengangkut, dan ke pasar di Banten dan Bandung masing masing 15 truk dan 20 truk ke Pasar Induk Kramatjati. Diharapkan penyaluran bawang merah ini akan mencapai 12.600 ton untuk satu bulan kedepan.

Untuk pengawasan distribusi bawang merah mulai dari produsen hingga konsumen, Mentan menyebutkan telah bersinergi dengan Komisi Pengawan Persaingan Usaha (KPPU) untuk turun secara langsung mengawasi disparitas harga. “Dari Nganjuk langsung di tingkat petani Rp14.000 di pedagang beda lagi, tujuannya adalah  produsen untung pengusaha untung konsumen juga tersenyum, semua tersenyum,” kata Amran.

Sementara itu, Sekjen Kementerian Perdagangan Srie Agustina menyebutkan, yang dilakukan pemerintah terkait hal ini adalah sebagai pasar penyeimbang. “Bulog mulai masuk dengan tidak mendistorsi, Bulog masuk ke daerah sentra yang memang tidak mengganggu keadaan pasar. Menjadi satu akses pedagang besar baru milik pemerintah, akan lebih intensif di puasa dan lebaran,” pungkasnya. (*)

Ikuti informasi terkait komoditas bawang merah >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.