Susi Revisi Program Kapal Nelayan
|
Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan merevisi program pembuatan kapal nelayan. Tadinya KKP akan memfokuskan untuk pembuatan kapal ukuran besar dengan bobot 10 Gross Ton ke atas. Hanya saja, ternyata nelayan tradisional lebih banyak membutuhkan kapal-kapal kecil.
Karena itu, kata Susi, KKP akan membuat lebih banyak kapal dengan ukuran kecil sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Saat ini cenderung permintaan lebih ke kapal kecil. Mungkin ada baiknya kita juga membuat revisi baru. Kalau perlu kita mengubah kapal yang lebih besar dan menambah ke kapal yang lebih kecil,” ujar Susi seperti dikutip kkp.go.id, Rabu (24/2).
(Baca Juga: Tarif Tinggi PHP Hanya untuk Kapal Besar)
Pengalihan ukuran kapal sesuai dengan kebutuhan masyarakat diakui Menteri Susi adalah hal yang boleh dilakukan. Menteri Susi menegaskan bahwa KKP tidak perlu membuat hal yang kurang dibutuhkan. “Saya melihat memang kecenderungan orang minta kapal kecil karena lebih irit. Kedua, karena ikan sangat banyak. Kita bisa mengurangi kapal yang lebih besar menjadi kapal yang lebih kecil. Kapal 30 GT turun 10%, 20 GT turun 20%, 10 GT turun 10%. Semua dialihkan turun ke kapal yang 5 GT,” jelas Susi.
KKP telah menganggarkan dana sebesar Rp4 triliun untuk program pembuatan kapal ini. Susi sebelumnya menegaskan dengan anggaran itu, dia bertekad membangun ribuan kapal untuk memenuhi kebutuhan nelayan setiap tahunnya.
“Saya akan bekerja untuk memastikan ini, tiap tahun Kementerian Kelautan dan Perikanan akan gelontorkan minimal Rp4 triliun untuk perkapalan,” kata Susi beberapa waktu lalu.
Dengan demikian, menurut Susi, bakal ada anggaran pengadaan kapal sebanyak Rp16 triliun hingga 2019. “Kalau 4 tahun ke depan Rp16 triliun masuk ke industri galangan kapal itu stimulus yang luar biasa,” katanya.
Susi menargetkan dapat membangun 4 ribu kapal. Untuk itu, Susi menggandeng sekitar 250 perusahaan galangan kapal dalam negeri. “Kalau pengusaha galangan kapal nggak bisa, kebangetan,” tegas Susi. (*)
Ikuti informasi terkait program kapal nelayan >> di sini <<