Swasta Impor Sapi Indukan, Kementan Sambut Baik

Usaha peternakan sapi (dok. pemrprov sumatera barat)
Usaha peternakan sapi (dok. pemrprov sumatera barat)

Jakarta, Villagerspost.com – Langkah pihak swasta dalam hal ini PT Japfa melalui PT Santori mengimpor sejumlah 3700 ekor sapi indukan dari Australia disambut baik pihak Kementerian Pertanian (Kementan). Sapi impor dari Australia itu sendiri telah diberangkatkan dari Australia pada 21 Desember lalu dan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 25 Desember kemarin.

Direktur Jenderal Peternakan dan Keshatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita mengatakan, pemasukan sapi indukan ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi indukan dalam negeri. Diharapkan, dengan peningkatan jumah sapi indukan ini akan mempercepat pencapaian swasembada daging sapi yang ditargetkan tahun 2026. Dengan begitu hal ini akan mendorong pemenuhan kebutuhan daging sapi nasional.

“Kami menyambut positif inisiatif impor sapi indukan yang dilakukan oleh Japfa melalui Santori. Apa yang dilakukan Japfa sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi di tanah air untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur,” kata Ketut dalam siaran pers yang diterima Villagerspost.com, Senin (26/12).

Menurut Ketut dengan adanya upaya kemitraan dengan lembaga perbankan dan peternak rakyat, koperasi-koperasi berbadan hukum memungkinkan percepatan terjadinya alih pengalaman atau transformasi ilmu pengetahuan. Selain itu diharapkan juga untuk percepatan alih keterampilan dalam pengelolaan usaha peternakan secara profesional untuk para peternak rakyat kita.

“Untuk itu saya berharap upaya ini dapat diikuti oleh perusahaa lain yang bergerak dibidang peternakan dan kesehatan hewan, karena ini adalah langkah konkret yang harus terus didorong dan ditumbuhkan dan dilakukan secara berkesinambungan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Ketut, pemasukan sapi indukan impor ini juga merupakan salah satu upaya pebisnis di tanah air yang merupakan bentuk perhatian pelaku usaha kepada petani ternak lokal. “Kami berharap hal ini tidak hanya dilakukan para feedloter sapi potong, tetapi juga dilakukan oleh para Integrator IPS- Sapi Perah kita,” ujarnya.

Menurut Ketut, adanya kontribusi atau peran para Integrator IPS tersebut dapat ikut membangun desa binaan sapi perah. Di sisi lain dapat juga ikut membina petani peternak sapi perah di Indonesia sehingga para peternak bergairah. “Tidak sampai di situ, tapi akan juga meningkatkan produksi yg dihasilkan oleh petani dan diserap dengan harga yang pantas,” pungkas Ketut.

Ikuti informasi terkait impor sapi >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.