Target Serap Beras Petani 40 Ribu Ton Sehari, Bulog Diapresiasi

Petani menggarap lahannya menggunakan kerbau (dok. spi.or.id)

Petani menggarap lahannya menggunakan kerbau (dok. spi.or.id)

 

Jakarta, Villagerspost.com – Pergantian pucuk pimpinan di Perum Bulog rupanya langsung berbayar dengan pancangan target yang ambisius. Direktur Utama Perum Bolog yang baru Djarot Kusumayekti langsung bertekad akan meningkatkan angka serapan beras oleh Bulog dari 20 ribu ton per hari menjadi 40 ribu ton per hari.

Target ini, dinilai kalangan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai target yang sangat menggembirakan dan perlu disambut baik. Anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti Handayani mengapresiasi komitmen target serapan beras dari Dirut Bulog tersebut.

“Itu bagus, saya senang. Ini harus disambut bahagia. Dengan cara itu, berarti pemuda-pemuda desa yang ikut berurbanisasi ke kota, saya harapkan bisa menyambut visi misi Bulog dengan kembali ke desa untuk memberdayakan lahan-lahan sawah yang tidur. Semuanya harus dibangun lagi untuk pertanian,” ucap Endang, Selasa (9/8) seperti dikutip dpr.go.id.

Endang berharap, Bulog berempati pada kehidupan para petani dengan memberinya kesejahteraan. Dengan mensejahterakan petani, para pemuda desa pun akan tertarik untuk ikut bertani. Apalagi, Indonesia adalah negara agraris. “Semua hasil produksi pertanian lokal harus diserap lebih banyak oleh Bulog. Selama stok beras mencukupi, tak perlu ada impor beras,” tegas Endang.

“Kita harus menghidupi para petani sekaligus melindungi harga produk pertanian, supaya para petani makmur. Hanya Bulog yang bisa mewadahi. Selama ini petani merasa tak terakomodir kepentingannya, sehingga banyak yang memutuskan untuk ikut urbanisasi. Sementara di kota meraka tidak mendapat pekerjaan. Akhirnya, terlibat kriminalitas,” ungkap politisi dari dapil Jateng V ini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, peran Bulog akan semakin strategis karena akan difungsikan kembali mengelola sembilan bahan pokok sehingga ketahanan pangan semakin kuat.

“Bulog ini posisi strategis dalam mengelola ketahanan pangan kita, dan sesuai undang-undang memang segera akan di Perum kan (fungsi dan tanggungjawabnya-red), ke depan memang kita siapkan agar Bulog tidak hanya urus beras tapi urus sembilan bahan pokok lainnya,” kata Presiden seperti dikutip setkab.go.id.

Terkait dengan upaya mempersiapkan Bulog menghadapi tugas tersebut, lanjut Presiden Jokowi, maka pemerintah melakukan penggantian Direktur Utama Perum Bulog. “Dalam rangka persiapan itu dirut diganti,” kata Presiden.

Presiden menegaskan, sebagai Perum, maka nantinya Bulog akan lebih berorientasi pada penyangga ketahanan pangan. Sementara PT Pangan yang selama ini juga melakukan pengelolaan sembilan bahan pokok akan lebih berorientasi komersial.

Terkait dengan rencana pemerintah itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Surat Keputusan Menteri BUMN SK-87/MBU/06/2015 per 8 Juni 2015, telah memberhentikan Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugiat dan Direktur Pelayanan Publik Lely Pelitasari Soebekty.

Sebagai pengganti atas diberhentikannya kedua pejabat itu, Menteri BUMN Rini Soemarno telah menunjuk Direktur UMKM Bank Rakyat Indonesia, Djarot Kusumayakti, sebagai Dirut Perum Bulog. Sementara posisi Lely digantikan oleh Dirut PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero, Wahyu Suparyono. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.