Terendam Banjir, Petani Desa Sidamulya Gagal Panen

Hamparan lahan bawang merah Desa Sidamulya, Brebes terendam banjir (dok. villagerspost.com/suharjo)

Brebes, Villagerspost.com – Puluhan hektare lahan pertanian di Desa Sidamulya, Brebes, Jawa Tengah, dipastikan gagal panen akibat hamparan tanaman bawang dan padi mereka mereka terendam banjir dari luapan air Sungai Pemali. Luapan air ini berasal dari tanggul di Desa Glonggong yang tidak lagi mampu menampung debit air yang tinggi, sejak Selasa (12/2) lalu.

Kepala Desa Sidamulya Hadi Darnoto mengatakan, ada 46 hektare tanaman bawang merah yang terendam dan 14 hektare tanaman padi yang terendam. Sisanya puluhan hektare lagi terdiri dari lahan pertanian cabai, jagung, kacang dan lain-lain.

“Akibat banjir tersebut petani mengalami kerugian yang besar diperkirakan sekitar 3,5 miliar rupiah,” ujar Hadi kepada Villagerspost.com, Rabu (14/2).

Banjir juga merendam rumah-rumah warga (dok. villagerspost.com/suharjo)

Hadi menambahkan, banjir mengakibatkan ekonomi warga terpuruk karena sebagian besar warga Desa Sidamulya profesi sebagai petani. “Kemarin merugi karena panen bawang harga anjlok sekarang tanam kembali terendam banjir,” keluh Hadi.

Banjir ini terulang kembali setelah bulan Februari 2017 lalu juga terjadi hal yang sama. Sementara itu, Babinkamtibmas Desa Sidamulya yaitu Aiptu Ikhsan memberi keterangan bahwa masyarakat saat ini kekurangan air bersih, dan listrik padam. “Rumah warga juga tergenang namun tidak mengungsi,”ujarnya.

Para pemuda yang tergabung dalam Generasi Muda Bergerak untuk Gemilang (Gubug) segera melakuka aksi tanggap darurat bencana banjir Desa Sidamulya. Imam Syafii, Koordinator Lapangan Gubug segera melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah Desa Sidamulya untuk meminta bantuan yang diperlukan warga yang terkena bencana banjir. Dengan adanya koordinasi dengan pemerintah desa, Gubug mendapatkan surat mandat dari kepala desa untuk mencari bantuan.

Pemuda mengkoordinir bantuan untuk warga (dok. villagerspost.com/suharjo)

Setelah mendapat mandat, Gubug bergerak ke dapur umum induk di Kabupaten Brebes yang berada di gedung pramuka. Pemuda juga mengkoordinir bantuan logistik berupa nasi 1000 bungkus untuk dibagikan ke warga yang terkena banjir.

Bantuan mulai berdatangan, sejak Selasa, (12/2) pukul 17.00 WIB di balai desa Sidamulya yang diterima oleh staf pemerintah desa dan Gubug. Kemudian koordinasi dengan kepala desa untuk pembagian bantuan agar merata dan tidak ada cemburu antar warga.

Dalam rapat koordinasi, Kepala Desa menyampaikan, pembagian harus merata pada korban banjir Desa Sidamulya agar tidak terjadi cemburu sosial. Jumlah bantuan sendiri, masih dirasa kurang karena tidak semua korban banjir mendapatkan bantuan. “Bantuan masih minim yang masuk di Desa Sidamulya dan jika mendapat bantuan kembali maka akan langsung dibagikan kepada yang belum mendapatkan,” tegas Hadi.

Nurokhim, koordinator pembagian bantuan mengatakan, saat ini masih ada 3 RW lagi yang belum menerima bantuan karena terbatasnya bantuan. “Bantuan masih terus diperlukan warga,” pungkasnya. (*)

Laporan/Foto: Suharjo, Petani Muda, Anggota Gerakan Petani Nusantara, Jurnalis Warga untuk Villagerspost.com

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.