Topang Pertumbuhan PDB, Sektor Pertanian Harus Diperhatikan Pemerintah

Panen padi di desa Pamong, Pandeglang (dok. kementerian pertanian)

Jakarta, Villagerspost.com – Badan Pusat Statistik melaporkan, pendapatan domestik bruto (PDB) sektor pertanian justru tumbuh sebesar 16,24% pada kuartal II 2020. Padahal di periode yang sama, PDB nasional secara keseluruhan minus hingga 5,32 persen. Secara kuartal, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.

Data BPS juga menunjukkan, pertanian menjadi sektor utama penopang PDB yang tumbuh mencapai 2,19 persen pada kuartal II 2020. Kontribusi pertanian pun meningkat dari 13,57 persen pada kuartal II 2019 menjadi 15,46 persen pada kuartal II 2020.

Berdasarkan data tersebut, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk mendukung sektor pertanian. Dia menilai menilai pertumbuhan ekonomi yang ditopang sektor pertanian layak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, demi terus meningkatkan investasi pertanian.

“Pertumbuhan sektor pertanian patut kita dukung dengan meningkatkan investasi dan memberikan banyak insentif. Peningkatan investasi Pemerintah dapat dilakukan melalui pemberian kredit pertanian, meningkatkan pendanaan penelitian dan pengembangan pertanian, intensifikasi penggunaan teknologi pertanian maupun peningkatan jumlah angkatan petani baru,” jelas Muhaimin dalam siaran persnya, Jumat (7/8).

Muhaimin juga mengharapkan pemerintah memberikan banyak insentif kepada petani. Sebab, kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juli 2020 belum sepenuhnya menguntungkan petani di Indonesia saat ini. Mengingat, tidak meratanya infrastruktur khususnya untuk mengangkut hasil panen serta panen raya yang berbarengan.

“Ini masalah selalu berulang. Harus ditemukan mekanisme penyerapan dan distribusi yang baik supaya tidak ada penumpukan saat panen. Harus dicari terobosan bagaimana improvisasi pada aspek distribusi hasil pertanian,” tandasnya.

Politikus PKB ini mengharapkan, pemerintah dapat menyerap hasil produksi petani dengan harga yang layak. Sehingga, dapat mendongkrak NTP petani, khususnya sub-sektor tanaman pangan dan hortikultura. Menurut Muhaimin, pertanian merupakan sektor pengungkit pertumbuhan ekonomi yang dapat diandalkan.

Muhaimin mendorong arah perubahan orientasi pertanian di Indonesia kepada konsep kedaulatan pangan. Sebagaimana, tercantum dalam RPJMN dan telah menjadi visi pemerintahan. Serta, sesuai dengan Deklarasi PBB tentang hak asasi petani dan rakyat yang bekerja di pedesaan (UNDROP).

“Tujuannya, menjadikan para petani dan nelayan sebagai produsen utama yang menghasilkan pangan tanpa tergantung importasi,” tegasnya.

“Distribusi lahan melalui program reforma agraria dan diversifikasi pangan justru lebih tepat untuk segera dilaksanakan saat ini. Hal ini sekaligus dapat menjadi solusi di tengah krisis pangan disaat pandemi Covid-19 seperti saat ini,” pungkas Muhaimin

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.