Tudder, Aplikasi Ala Tinder untuk Menjodohkan Ternak

Peternakan sapi lokal. (dok. lampungprov.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris Hectare Agritech, menciptakan aplikasi yang terinspirasi Tinder, hanya saja aplikasi yang dinamakan Tudder, itu dipakai untuk membantu petani mencocokkan “jodoh” untuk ternak mereka, khususnya sapi. Aplikasi itu dinamakan Tudder yang merupakan perpaduan antara “Tinder” dan “Udder” alias ambing, atau puting susu pada sapi, kerbau dan kambing atau domba betina.

Dengan aplikasi itu, para peternak dapat memilih calon mitra untuk mengawinkan ternak mereka agar menghasilkan bibit unggul. Dengan memakai aplikasi Tudder, para peternak yang mencari “jodoh” untuk sapinya, kemudian kemudian diarahkan ke halaman di situs web SellMyLivestock di mana mereka dapat menelusuri lebih banyak gambar dan data tentang hewan sebelum memutuskan apakah akan menjodohkan atau membeli calon jodoh bagi ternak mereka.

CEO Hectare Agritech Doug Bairner, yang menjalankan SellMyLivestock (SML) dan Graindex, platform perdagangan agritech online mengatakan, para peternak akan setelah mengakses SML akan mendapatkan informasi lebih jauh tentang informasi berharga tersedia mengenai hal-hal seperti produksi susu dan kandungan protein, atau potensi melahirkan.

“Mencocokkan ternak secara online bahkan lebih mudah daripada mencocokkan manusia karena ada sejumlah besar data yang berada di belakang hewan-hewan indah ini yang memprediksi seperti apa keturunan mereka,” katanya, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/2).

Diluncurkan tepat pada momen perayaan Hari Valentine, si pembuat aplikasi percaya, Tudder adalah aplikasi perjodohan pertama untuk ternak. Seperti halnya manusia, petani menggunakan smartphone untuk memilih terlebih dahulu apakah mereka mencari pria atau wanita, mengklik foto, sampai mereka menemukan kecocokan. “Menempatkan data di ujung jari mereka menghubungkan petani dari seluruh negeri, membuat perdagangan lebih mudah,” ujar Bairner.

Peternak sapi dan pengguna Tudder James Bridger mengatakan aplikasi itu memudahkan tekanan biaya transportasi bagi hewan dan dapat menyaingi pasar tradisional. “Anda memiliki semua data latar belakang ini dan segala sesuatu yang jika anda berada di pasar, anda mungkin tidak punya waktu untuk meneliti setiap hewan secara acak,” katanya seperti dikutip dariĀ Reuters.

“Tidak ada yang lebih baik daripada melihat seekor binatang di rumahnya, habitat aslinya, daripada menaruhnya di atas truk … jika seseorang menelepon dan ingin datang dan melihat-lihat, atau bahkan mendapatkannya dari gambar, itu sangat ideal. dari hal itu, dan mereka lebih bahagia karenanya,” tambahnya.

SellMyLivestock telah mendaftarkan ternak senilai lebih dari US$ 64 juta, termasuk pakan dan tempat tidur untuk dijual pada tahun lalu, menghilangkan gagasan bahwa petani terjebak di masa lalu, kata Bairner. “Terlepas dari pandangan dunia tentang pertanian, itu sebenarnya didorong oleh teknologi,” katanya.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.