Tumbuhkan Semangat Wirausaha, Desa Sidamulya Gelar Seminar Hidroponik
|
Brebes, Villagerspost.com – “Demam” bercocok tanam tanpa menggunakan medium tanah alias hidroponik, tengah melanda Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Tak hanya anak-anak muda, kaum ibu pun tak ingin ketinggalan mempelajari teknik budidaya sayuran secara hidroponik.
Dalam rangka itu, pada Kamis (11/10) dengan difasilitasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, ibu-ibu PKK dan anak-anak muda Desa Sidamulya menggelar acara seminar hidroponik yang dihelat di kantor desa Sidamulya. “Tujuannya untuk menciptakan greget semangat wirausaha bagi pemuda dan ibu-ibu PKK agar berwirausaha dapat memperoleh nilai tambah atau pemasukan dari bertanam secara hidroponik,” kata Bunga Maharani, ketua pelaksa seminar, kepada Villagerspost.com.
Bunga sendiri adalah staf pada program pengembangan kepedulian dan kepeloporan pemuda (PKKP), Dinas Pemuda dan Olahraga, Brebes. Para ibu PKK dan pemuda dari beberapa desa seperti Sidamulya, Tanjungsari, Sisalam, antusias mengikuti seminar tersebut. Hadir pula perwakilan dari kecamatan lain seperti dari Desa Kebogadung, Kecamatan Jatibarang.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sidamulya Hadi Darnoto menyampaikan, dengan adannya seminar ini selain mendapatkan ilmu berwirausaha sayuran hidroponik, juga bisa bersilaturrahmi antar peserta dari berbagai desa. “Kita bisa belajar bersama tentang bertani modern dan praktis, harapan saya semoga dengan adanya seminar ini peserta dapat mempraktikkan dan melanjutkan bertani dengan sistem hidroponik,” ujarnya.

Hadir sebagai narasumber adalah Eti Agustina, Dedi dan Hakim, dari Komunitas Hidroponik Brebes (KHB) yang membagikan berbagai macam pengetahuan tentang seluk-beluk budidaya sayuran sistem hidroponik. Dalam penjelasannya Eti menyampaikan, bertani dengan dengan sistem hidroponik menguntungkan karena bisa menggunakan barang barang bekas seperti botol, styrofoam bekas buah dan lain-lain.
“Dalam hidroponik ada beberapa cara yaitu sistem wick, sistem NFT, sistem DFT, sistem aeroponik,” paparnya. Eti mengatakan, keunggulan dari hidroponik yang dilakukan oleh komunitas ini yaitu tanpa menggunakan pestisida. “Sehingga lebih sehat tentunya,” tambahnya.
Eti juga menjelaskan berbagai medium tempat tumbuh tanaman dalam sistem hidroponik seperti rockwool, arang sekam, hidroton, cocopeat dan lain-lain. Dia juga memamaparkan soal metode semai. “Ada dua yaitu semai langsung di rockwool dan semai di media campuran arang sekam dan cocopeat,” tambahnya

Antusiasme dari peserta membuat acara sangat meriah, ditambah lagi dengan diadakannya kuis yang berhadian sayur hidroponik. Para peserta saling berebut menjawab pertanyaan yang diajukan para pemateri.
Setelah acara kuis, seminar dilanjutkan praktik penyemaian di media rockwool. Praktik dilakukan mulai dari cara memotong rockwool menjadi ukuran 2×2 cm, kemudian dibasahi, memberi lubang semai di rockwool dan penyemain benih sayur.
Usai acara, pihak Komunitas menyampaikan Hidroponik Brebes menyatakan siap mendampingi jika peserta ingin bertani dengan sistem hidroponik dan mengembangkannya di desa masing-masing.
Laporan/Foto: Suharjo, Petani Muda Desa Sidamulya, Brebes, Jurnalis Warga untuk Villagerspost.com