Warga Pulau Pari Protes Rencana Pembangunan Villa Apung
|
Jakarta, Villagerspost.com – Sejumlah 40 orang warga Pulau Pari melakukan aksi penghentian aktivitas pengeboran laut yang dilakukan oleh PT Pratama Widya, di gugusan Pulau Pari, Selasa (5/3) lalu. Sudah sebulan terakhir ini perusahaan tersebut melakukan aktivitas di Pulau Burung, Pulau Kongsi dan Pulau Tikus, pulau-pulau yang masih satu gugusan dengan Pulau Pari.
Dalam aksi tersebut, warga Pulau Pari melakukan aksi di laut, warga meminta agar aktivitas pengeboran segara dihentikan karena dianggap dapat merusak lingkungan. Sebelumnya pada tanggal 1 Maret, beberapa perwakilan dari warga Pulau Pari melakukan observasi langsung di Pulau Kongsi.
Perwakilan yang melakukan observasi di antaranya, Nurhasyim selaku Pengurus RW 04, perwakilan pengurus RT, perwakilan pengurus DPL–BM, perwakilan pengurus Pokwasmas dan Fahrul selaku Polsubsektor. Dari hasil observasi yang didapat fakta, ternyata pekerja PT Pratama Widya tidak bisa menunjukkan izin ataupun dokumen resmi terkait aktivitas pekerja tersebut. Sementara, mereka sudah melakukan pengeboran laut mencapai kedalaman kurang lebih 30 meter dengan menggunakan mesin bor.
Menurut Teni Muharam, salah satu pekerja PT Pratama Widya, aktivitas ini dilakukan untuk penelitian tanah dan topografi yang nantinya akan dibangun villa terapung. Villa terapung tersebut direncanakan dibangun di atas 200 Ha kawasan laut dan 9 Ha daratan Pulau Kongsi. Tetapi Teni tidak menyebutkan siapa pemilik villa terapung tersebut. Pekerja PT Pratama Widya yang berjumlah 10 orang sementara tinggal di Pulau Kongsi.
“Rencana pembangunan villa mewah ini akan merampas hak hidup warga Pulau Pari, karena di wilayah itulah kami menangkap ikan,” kata Edy Mulyono, ketua RT 01 Pulau Pari.
Seperti diketahui hingga saat ini warga Pulau Pari masih berkonflik dengan PT Bumi Pari Asri. Daratan Pulau Pari yang hanya 41 hektare terancam dirampas perusahaan. “Sekarang malah ada perusahaan yang akan merampas laut Pulau Pari,” tegas Edy.
Besar dugaan rencana perampasan daratan Pulau Pari masih berhubungan dengan rencana pembangunan villa mewah di laut Pulau Pari. Karena itu warga Pulau Pari melakukan aksi, menolak pendirian villa terapung di gugusan Pulau Pari.
“Kami Warga Pulau Pari akan tetap berjuang untuk darat dan laut kami, karena darat dan laut adalah hidup kami. Stop merampas darat dan laut kami,” kata Wahyu, Ketua RT 02 Pulau Pari.
Editor: M. Agung Riyadi