Humba Kopi: Kopi Paling Enak Sejagat, Produksi Koppesda Sumba

Humba Kopi, produksi Koppesda Sumba, dari biji kopi Sumba pilihan (villagerspost.com/rahmat adinata)

Waingapu, Villagerspost.com – Kopi Sumba adalah kopi yang paling enak sejagat raya. Tak percaya? Buktinya, kopi Sumba mendapat nilai tertinggi 86,76 pada sistem penilaian “Score Cupping Specialty” untuk jenis kopi robusta, pada Festival Kopi Nusantara, di Jember, tahun 2017 lalu. Kopi Sumba berhasil menyingkirkan sembilan varietas kopi lainnya di putaran final.

Kini, kopi terenak sejagat itu, bisa anda nikmati sambil bersantai di rumah. Adalah Koordinasi Pengkajian danPengelolaan Sumber Daya Alam (Koppesda) Sumba, yang kini telah mengolah, mengemas dan memasarkan kopi Sumba, agar bisa dinikmati khalayak lebih luas di luar Sumba. Kopi kemasan itu diberi merek “Humba Kopi”. Humba adalah penyebutan lokal untuk Sumba, yang artinya, murni, polos dan tulus.

Direktur KOPPESDA Sumba Deni Karanggulimu mengatakan, sesuai namanya, Kopi Humba dijamin kemurniannya, dan kenikmatannya jika dinikmati dengan hati yang tulus, ala hati orang-orang Sumba. “Kita beri nama kemasan kopi ini “Humba Kopi” mudah diucapkan serta mudah diingat , ini merupakan langkah awal. Semoga nama Sumba makin dikenal, sebab orang di luaran sana selalu menyebut Sumbawa,” ujarnya kepada Villagerspost.com, beberapa waktu lalu.
.
Urusan minum kopi sendiri, kata Deni, sudah menjadi tradisi yang telah turun menurun di sana. “Jika berkunjung pada keluarga Sumba,secara otomatis pasti seduhan kopi panas yang paling didahulukan sebagai suguhan minuman khasnya,” jelas Deni.

Cara pengolahan kopi pun masih terbilang tradisional. Biji kopi yang sudah dijemur kering lalu disangrai, ditumbuk kemudian diayak, barulah diseduh dengan air panas. “Pasti rasa aroma kopinya akan semriwing terbawa angin. Paling nikmat setelah makan pahapa (sirih pinang) kemudian minum kopi, maknyos pokoknya,” terang Deni.

Citarasa yang enak dan kebiasaan minum kopi yang membudaya inilah, yang membuat Koppesda tergerak untuk lebih memasyarakatkan kopi Sumba. Humba Kopi produksi Koppesda dikemas dengan lebih menarik, agar bisa memikat konsumen yang selama ini memang sudah cukup sering menjadikan kopi Sumba sebagai oleh-oleh.

“Kopi Sumba sudah mulai terkenal sejak dulu, banyak tamu yang berkunjung ke sini selalu menyakan kopi sebagai oleh-oleh, namun bentuk kemasannya masih relatif sederhana, jadi kami coba untuk berinovasi sekaligus membantu petani dari sisi budidayanya,” ungkap Deni.

Menurutnya, yang diterapkan dalam budidaya bersama petani, adalah pengelolaan kopi dengan cara pertanian konservasi selaras alam. Petani mendapatkan hasil yang maksimal namun alam tetap terjaga serta lestari.

“Kopi merupakan tanaman umur panjang, jadi petani yang dibina oleh Koppesda wajib memperlakukan alam sebagai sahabat yang saling menguntungkan. Jangan sampai alamnya dieksploitasi tapi kelestariaanya tidak diperhatikan,” imbuhnya

Laporan/Foto: Rahmat Aditana, Praktisi Pertanian Organik, Anggota Gerakan Petani Nusantara, Jurnalis Warga untuk Villagerspost.com

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.