Tips Membuat Pupuk NPK Tepat dan Murah
|
Oleh: H. Masroni, Petani, Kepala Desa Kalensari, Indramayu
Kelangkaan pupuk khususnya pupuk bersubsidi, seringkali terjadi di wilayah-wilayah pertanian. Khususnya untuk pupuk jenis NPK yang merupakan pupuk dasar yang diperlukan setiap kali memulai musim tanam padi. Nah jika terjadi kelangkaan pupuk NPK, apa yang bisa dilakukan petani untuk bisa memenuhinya? Berikut adalah tips membuat pupuk NPK secara mandiri dengan memanfaatkan jenis-jenis pupuk yang tersedia di kios-kios pupuk.
Dalam kondisi kelangkaan pupuk NPK, misalnya seorang petani ingin membeli pupuk NPK Kebomas 15:15:15 (15% Nitrogen, 15% Phospate, 15% Kalium) sebanyak 20 kg. Harga sekilonya sebesar Rp5.450/kg, sehingga harga total pupuk yang ingin dibeli mencapai: (jumlah 20kg x Rp5.450) = Rp109.000. Tetapi sesampainya di kios ternyata pupuk NPK tersebut habis, dan hanya tersedia :
- Urea kandungan N 46% non subsidi harganya Rp3.900/kg
- SP36 kandungan P 36% non subsidi harganya Rp3.600/kg
- KCl kandungan K 45% non subsidi harganya Rp3.900/kg
Alternatif agar setara dengan membeli NPK Kebomas 15:15:15 sebanyak 20 kg adalah sebagai beikut. (Kadar unsur yang dibutuhkan= 100) x (jumlah NPK yang dibutuhkan) x (100: kadar unsur pupuk tunggal). Maka petani bisa membeli pupuk dengan komposisi berikut:
- Urea (15 : 100) x (20 kg) x (100 : 46) = 6,5 kg x harga Rp3.900 = Rp25.435
- SP36 (15 : 100) x (20 kg) x (100 : 36) = 8,3 kg x harga Rp3.600 = Rp30.000
- KCl (15 : 100) x (20 kg) x (100 : 45) = 6,7 kg x harga Rp3.900 = Rp26.000
Artinya total pupuk 21,5 kg terdiri dari Urea, SP36 dan KCl seharga Rp81.500 itu setara dengan kita membeli pupuk NPK Kebomas 15:15:15 sebanyak 20 kg seharga Rp109.000. Dengan melakukan pencampuran beberapa jenis pupuk tersebut, petani tetap bisa mendapatkan pupuk NPK yang dibutuhkan, dengan kandungan yang sama, dan dengan harga lebih murah. Selamat mencoba. Jadilah petani cerdas!