Tanggap Darurat Serangan Wereng di Jawa

Petani memeriksa lahannya yang terserang hama wereng di Desa Punggut, Kecamatan Pedas, Ngawi, Jawa Timur (dok. gerakan petani nusantara)
Serangan wereng yang cukup parah di area pesawahan Desa Punggut, Kecamatan Pedas, Ngawi, Jawa Timur (dok. gerakan petani nusantara)
Hamparan sawah yang terkena serangan wereng di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah (dok. gerakan petani nusantara)
Sawah yang baru ditanami pun tak luput dari serangan wereng coklat di Desa Segaran, Klaten, Jawa tengah (dok. gerakan petani nusantara)
Serangan wereng di Desa Tambak, Klirong, Kebumen, Jawa Tengah (dok. gerakan petani nusantara)
Serangan wereng di Desa Tambak, Klirong, Kebumen, Jawa Tengah (dok. gerakan petani nusantara)
Seragan wereng pada padi yang sudah bermalai di Desa Panjatan, Karang Anyar, Kebumen, Jawa Tengah (dok. gerakan petani nusantara)

Ngawi, Villagerspost.com – Serangan hama wereng pada musim tanam kedua, tahun 2017 ini ternyata semakin mengganas. Para petani anggota Gerakan Petani Nusantara di kawasan Ngawi dan Madiun, Jawa Timur, serta Klaten dan Kebumen, Jawa Tengah, sudah melaporkan serangan wereng ini ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB).

Dari sebagian foto laporan yang dikirimkan ke redaksi Villagerspost.com, Senin (12/6), tampak serangan wereng yang terjadi kali ini, sudah mulai merata menyerang sawah petani. Serangan yang mengganas itu diantaranya terjadi di Desa Punggutm Kecamatan Padas, Ngawi, Jawa Timur, dan Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah dan beberapa desa lain.

Menanggapi laporan ini, tim dari Fakultas Pertanian IPB, khususnya dari Departemen Proteksi Tanaman IPB, sudah menerjunkan timnya ke lokasi untuk memberikan penyuluhan kepada petani tentang cara penanganan serangan wereng ini. Departemen Proteksi Tanaman IPB juga akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait tanggap darurat wereng coklat yang akan dibuka oleh Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc, pada Selasa 13 Juni 2017.

Foto/Laporan: Jaringan Petani Gerakan Petani Nusantara Jawa Tengah dan Jawa Timur

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.